CIREBON.bipol.co – Kegiatan literasi terus bergeliat di Kota Cirebon Jawa Barat, hal itu dibuktikan dengan semakin banyaknya partisipasi berbagai element masyarakat. Salah satunya yang dilakukan sekelompok mahasiswa dari Kampus IAIN Cirebon yang tergabung dalam wadah Literasi Senja.
Memasuki usia satu tahun, Literasi Senja menggelar kegiatan Caruban Literasi yang bertajuk “Bacalah” dengan melibatkan berbagai komunitas dan digelar mulai 26-27 April 2019 yang dibuka oleh Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati.
“Adanya kegiatan Caruban Literasi semakin menambah optimisme bahwa literasi akan menjadi bagian penting di masyarakat,” kata Eti yang juga sebagai Bunda Literasi Kota Cirebon usai pembukaan acara.
Eti menuturkan Pemda Kota Cirebon mengapresiasi kegiatan yang diadakan Literasi Senja apalagi tema yang diusung adalah “Bacalah” seperti yang diwahyukan pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW (iqra:bacalah) karena ada banyak sekali manfaat yang didapat dari membaca. “Kegiatan Caruban Literasi ini sangat bagus apalagi dilakukan oleh kelompok mahasiswa,” tuturnya.
Sastrawan Indonesia, Soesilo Toer salah satu pengisi acara Caruban Literasi mengungkapkan geliat literasi mulai terlihat di Kota Cirebon meskipun masih belum tertata dengan baik jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Kota Bandung.
“Kami perkirakan dalam jangka 10 tahun mendatang, literasi bakal jadi kebutuhan di Kota Cirebon,” ujarnya. Maju atau tidaknya kegiatan literasi kata Soesilo ditentukan oleh tokoh-tokoh yang ada di daerah tersebut dalam membina dan mengarahkan para pegiatan literasi khususnya dari kalangan muda.
“Pegiat literasi perlu terus didorong dan didukung oleh pemangku kebijakan, para tokoh dan berbagai unsur masyarakat lainnya,” katanya.
Ketua Umum Literasi Senja, Ryan Hariyanto menjelaskan kegiatan Caruban Literasi melibatkan berbagai genre komunitas mulai dari pegiat literasi hingga komunitas kreatif. “Tujuannya agar literasi semakin membumi dan dicintai oleh seluruh elemen masyarakat termasuk komunitas,” jelasnya.
Terkait Literasi Senja, Ryan menambahkan dari awal pembentukan hingga kini dikelola oleh 12 orang dan menjadi alternatif pendidikan yang selama ini dikenal monoton karena hanya berkutat pada teori. “Literasi Senja menawarkan pendidikan berbasis keterampilan, organisasi dan kemasyarakatan,” tambahnya. (rls)
Editor Deden .GP