Disatukan atau Tidak, Pemilu 2024 Bisa Gunakan E-Voting

- Editor

Sabtu, 27 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat Politik Asep Deni.(ist)

Pengamat Politik Asep Deni.(ist)

SUKABUMI,bipol.co – Banyaknya korban berjatuhan dari mulai sakit hingga meninggal dunia akibat kelelahan selama penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019, harus menjadi pembelajaran bagi KPU jika ingin melaksanakan pemilu serupa di 2024 mendatang.

Menurutnya, ada dua solusi yang bisa diterapkan KPU pada Pemilu 2024. Pertama, dilakukan tidak serentak yang artinya kembali seperti Pemilu 2014.

“Namun, mau disatukan atau dipisahkan kenapa tidak menggunakan sistem E-Voting yang jauh lebih sederhana, akurat, tepat. Terlebih dari sisi anggaran lebih efisien dan negara-negara maju sudah melakukan itu. Contohnya India dengan penduduk 1,3 miliar menggunakan e-voting,” kata Asep Deni kepada bipol.co, Sabtu (27/4/2019).

Pasalnya, jelas Asep, dengan pemilu serentak beban yang dirasakan penyelenggara sangat berat. Bukan saja pemilih yang dipusingkan dengan lima surat suara berukuran besar, tetapi juga KPPS, PPS termausk saksi dan petugas harus menghitung dan melakukan pleno yang panjang sehingga butuh energi luar biasa.

Solusi kedua, ungkap Asep Deni, memasuki era industri 4.0 terjadi otomasi yang semuanya menggunakan cyber technology.

“Bukan sesuatu yang sungkar bagi Indonesia karena memiliki umber daya yang cukup dan jangan khawatir di hacker. Perbankan mampu bisa membuat ATM (Anjungan Tunai Mandiri) berlaku di seluruh dunia, imigrasi juga sama dalam pembuatan paspor,” katanya.

Jika Pemilu 2024 ingin menerapkan sistem e voting yang ditunjang dengan cyber technology, tentu membutuhkan tahapan-tahapan infrastruktur teknologi selama empat tahun kedepan.

“Sehingga pemilu akan datang tidak menjadi masalah, hanya ada pemilih dan pengawas yang langsung terhubung ke pusat data. Namun, sebelum itu haru diperbaiki dulu data penduduk dan pemilih agar big data menjadi sangat akurat,” tutur Asep Deni.**

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024
Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati
Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput
KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK
Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada
Melalui PAW, Agus Setiawan Resmi jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Gantikan Gun Gun Gunawan
Legislator NasDem Imam Soetanto Harap Paslon Terpilih Perhatikan Generasi Muda untuk Berkarya
Atas Perintah Ketum, Agus Yasmin Tegaskan Kader NasDem Harus Menangkan Ilham Habibi dan Kang DS

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 08:28 WIB

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 13:41 WIB

Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati

Rabu, 13 November 2024 - 19:57 WIB

Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput

Selasa, 12 November 2024 - 20:23 WIB

KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK

Senin, 11 November 2024 - 14:04 WIB

Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

NASIONAL

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:54 WIB