CIANJUR,bipol.co – Kabupaten Cianjur, sedang berupaya mewujudkan terbentuknya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perdagangan dan Agro. Keberadaannya nanti diharapkan bisa mengendalikan harga berbagai komoditas karena mata rantai distribusi secara otomatis terpangkas, utamanya setiap kali Ramadan dan menghadapi Idul Fitri.
“Memutus mata rantai (distribusi) itu harus punya sistemnya. Lebih bagus lagi ada BUMD sektor perdagangan dan agro,” kata Kepala Dinas KUMKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cianjur, Himam Haris, Rabu (8/5/2019).
Saat ini bersamaan Ramadan, sejumlah harga komoditas pangan dan sayuran mulai terpantau naik. Satu di antaranya komoditas bawang putih yang harganya terus menerus naik.
“Kita ingin nanti ada pemantauan dari sisi hulu. Kalau misalnya kita punya BUMD, kita punya gudang, kita punya stok, mudah-mudahan bisa kita bantu ke pasar. Tapi BUMD kita belum lancar prosesnya,” ujar Hilman.
Keberadaan BUMD perdagangan dan agro itu juga bisa bekerja sama dengan para pemasok komoditas. Termasuk kerja sama dengan para petani, sehingga mereka tak menjual hasil panen ke tengkulak.
“Tapi para petani menjual hasil panennya ke BUMD. Jika sudah seperti itu, kami yakin bisa mengendalikan harga. Sekarang yang terjadi, sistemnya terbuka terus. Pasar bebas. Kalau terus seperti ini, ya seperti ini, nggak akan ada penyelesaian,” jelas dia.
Himam menyakini keberadaan BUMD bisa menjadi pengendali harga pada momen-momen tertentu, seperti Ramadan dan Idulfitri. Sayangnya, BUMD belum berjalan optimal.
“Waktu itu penyertaan modal juga dipangkas saat pembahasan anggaran,” ucapnya.
Sistem pengendalian harga ini dinilai sangat penting. Pada komoditas daging-dagingan misalnya, kata Himam, para produsen daging di Cianjur bakal diarahkan terlebih dulu memenuhi kebutuhan masyarakat Cianjur.
“Cianjur kan banyak produsen daging sapi dan daging ayam. Nah, mereka nantinya harus memenuhi dulu sekian persen kebutuhan masyarakat Cianjur. Setelah itu baru kemudian dipasok ke luar daerah,” imbuhnya.
Himam menargetkan BUMD perdagangan dan agro di Kabupaten Cianjur bisa mulai beroperasional tahun depan. Apalagi sejumlah produk komoditas dari Cianjur terbilang cukup bagus dibanding dengan daerah lainnya di Jawa Barat.
“Tahun 2020 (BUMD) harus sudah jalan,” pungkasnya.**
Reporter : Andi
Editor : Herry Febriyanto