SUKABUMI,bipol.co – Pimpinan Pesantren Warosatul Anbiya, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, KH. Asep Al-Mawardi, mengimbau masyarakat tidak terprovokasi isu people power yang dihembus – hembuskan oleh segelintir orang di dunia maya.
Menurut Asep, sikap yang paling bijak dan baik adalah bersabar menunggu hasil penghitungan suara secara nasional oleh KPU.
Pernyataan Asep itu disampaikan setelah dirinya memimpin shalat tarawih di Masjid Al-Ikhlas, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi bersama Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro berserta jajaran, para santri, dan masyarakat sekitar, Selasa (14/5/2019) malam.
Saat ini, ujar dia, di tengah proses penghitungan suara Pemilu 2019 muncul berbagai isu yang terkait dengan upaya delegitimasi terhadap KPU melalui dunia maya, baik media online dan media sosial.
“Khusus untuk wilayah Sukabumi, dari awal proses pemilu sampai sekarang, ya alhamdulillah aman-aman saja,” ujar dia.
Isu people power, kata Asep, mungkin mempengaruhi pikiran sebagian orang yang terbesit untuk menuruti provokasi tersebut. Tapi orang yang terpengaruh itu hanya segelintir saja jumlahnya. Sebagian besar warga Kota Sukabumi tidak akan terpengaruh oleh provokasi people power dan dapat menerima keputusan KPU dengan lapang dada.
KH Asep juga mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan tidak berpikir yang macam-macam menunggu tanggal 22 Mei nanti saat KPU mengumumkan hasil Pemilu 2019. Dia yakin warga Sukabumi, khususnya umat Islam lebih memilih bersikap tenang dan sabar dalam menunggu keputusan KPU tersebut.
“Islam itu rahmatan lilalamin, bukan hanya memberikan keamanan pada orang lain tetapi memberikan keamanan dan ketenangan kepada diri sendiri. Harapan saya, warga Indonesia untuk tetap tenang. Apapun hasilnya dari KPU, kita menunggu dengan sikap tenang dan sabar sesuai sifat rahmatan lilalamin,” ujarnya.
Umat Islam, tutur dia, sebaiknya tidak membuat kegaduhan dan kekacauan sebelum dan sesudah pengumuman KPU. Di bulan Ramadhan ini, hendaknya umat Islam mengisi waktu dengan beribadah dan berbagai kegiatan positif.**
Reporter : Firdaus
Editor : Herry Febriyanto