BANDUNG,bipol.co – Jalan hidup manusia memang tidak ada yang tahu akan seperti apa, namun harus fokus dan perlu kerja keras ketika sudah ditakdirkan saat diberikan amanah. Hal ini yang dialami Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady.
Sebelum terjun ke dunia politik, Daddy pernah menjalani beragam profesi. Setelah menyelesaikan bangku kuliah tahun 1989 sebagai mahasiswa jurusan Seni dan Budaya Universitas Indonesia, dirinya menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi di Jakarta.
“Sejak 1983 saya asisten dosen di UI, kemudian 1989 praktis saya ngajar jadi dosen meskipun tidak tetap. Setiap semester saya ngajar di Kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang. Lalu saya dosen paruh waktu juga di Universitas Mercubuana, kemudian ngajar di Universitas Trisakti,” tuturnya kepada bipol.co di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Selain disibukkan dengan dunia pendidikan. Pria asli Kuningan kelahiran 31 Agustus 1962 itu sempat berkecimpung di media massa pada tahun 1997 sebagai redaktur Majalah Umat.
“Di media saya bergelut selama 4 tahun, begitu juga penerbitan sejak 1986 saya geluti. Sempat di tahun 1985 menjadi konsultan kontraktor kemudian menjadi direktur operasional sekaligus kepala publikasi di CIDES di era pemerintahan Presiden BJ Habibie, ” katanya.
Singkat cerita, keputusan dirinya terjun ke dunia politik bukan tanpa alasan. Dari yang awalnya selalu menjadi tim sukses calon legislatif (caleg), Daddy bertekad mencalonkan sebagai wakil rakyat dilandasi niat ingin memperbaiki negara secara struktural.
“Ketika kuliah, ada kesepakatan amputasi generasi jadi angkatan 1980-an. Kita mencoba memperbaiki negeri ini dengan tidak ikut dalam catur perpolitikan, kita amati dari luar saja . Sebelumnya saya selalu menjadi tim sukses mengantarkan kawan ke senayan, ketika kita mengantarkan toh sebatas mengantarkan orang. Mengingatkan dari luar tidak begitu banyak pengaruhnya, sehingga kita mencoba tarung di pentas politik di 2009,” ucap Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Barat.
Daddy bergabung ke Partai Gerindra sejak tahun 2008, pertama kali partai besutan Prabowo Subanto tersebut didirikan.
“Ketika tahun 2008 Pak Prabowo mendirikan Partai Gerindra, saya ikut gabung. Jadi 6 Februari Gerindra didirikan, tanggal 8 Februari saya bergabung di Jakarta,” ujarnya.
Pertama kali terjun ke dunia politik, Daddy langsung dipercaya menjabat posisi Wakil Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Barat.
” Sebelum verifikasi pertama Partai Gerindra, Jawa barat pada masa awal itu di bagi 2 teritorial. Saya dan kawan-kawan pegang Jawa Barat dengan 10 kabupaten/kota, tujuannya saya hanya memperkuat partai saja tadinya. Tetapi Pak Ahmad Mujani Sekjen DPP Gerindra, mewajibkan saya turun ke Jabar untuk memperkuat administrasi, jadilah saya wakil sekretaris di Jawa Barat.” ungkapnya
Baru pada tahun 2009, Daddy mencalonkan di Pemilu Legislatif setelah diminta Ketua DPD Partai Gerindra Jabar pertama, Oo Sutisna.
“Almarhum Pak Oo Sutisna meminta saya untuk nyalon, karena waktu itu Gerindra mencari calon yang kompeten itu susah. Kursi 9 tapi calon hanya ada 3 orang. Awal nya saya tidak ingin menjadi calon, tapi tuhan menghendaki dan memberi jalan yang lain akhirnya saya jadi wakil dewan dari dapil Cirebn Indramayu,” katanya.
Menjabat sebagai wakil rakyat di periode 2009-2014, Daddy hanya menjadi anggota biasa sekaligus memegang posisi Sekretaris Fraksi Partai Gerindra.
“2014 saya ikut lagi kontestasi politik dan terpilih kembali untuk kedua kalinya. Saya awalnya di tempatkan Wakil Ketua Fraksi, lalu menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat. Sekarang menjadi posisi saya di partai sebagai Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat,” paparnya.
Kini di Pemilu Legislatif 2019-2024, Daddy Rohanady kembali lolos untuk ketiga kalinya menjadi wakil rakyat di DPRD Provinsi Jawa Barat, meskipun masih menunggu pengumuman Komisi Pemilihan Umum.**
Reporter : Alvian Hamzah
Editor : Herry Febriyanto