JAKARTA,bipol.co – Media sosial sudah menjadi bagian sehari-hari kehidupan warganet, mulai dari pagi hari untuk mengecek lalu lintas, hingga malam hari saatnya mengunggah kegiatan siang tadi.
Survei terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2018, responden terbanyak menjawab mereka menggunakan internet di atas delapan jam sehari, sebanyak 19,6 persen. Penggunaan media sosial menduduki urutan kedua setelah mengirim pesan lewat aplikasi.
Sayangnya, media sosial jika tidak digunakan secara bijak bisa menimbulkan gangguan kesehatan mental. Hubungan media sosial dengan gangguan kesehatan mental sudah lama dibicarakan dan diteliti, studi dari University of Pennsylvania pada akhir tahun lalu membahas hubungan kausalitas antara media sosial dengan depresi dan kesepian.
Penelitian tersebut melibatkan 143 orang, partisipan dibagi dalam dua grup. Grup pertama diminta untuk mengakses media sosial seperti biasa, namun, grup kedua dibatasi hanya membuka Facebook, Instagram dan Snapchat 10 menit dalam sehari.
Kelompok yang mengakses media sosial dalam waktu yang terbatas mengalami lebih sedikit kesepian dan depresi.
Momentum menahan haus dan lapar selama bulan Ramadhan juga dimaknai sebagai puasa mengakses media sosial. Cindy Mutia, 23, pada bulan Ramadhan ini juga mencoba “puasa medsos”, dalam pengertian mengurangi frekuensi mengkases media sosial seperti Instagram dan Facebook.
“Sejak puasa, aku memang berniat mengurangi penggunaan media sosial, biar lebih sehat, buat fisik dan psikis,” kata Cindy.
Alasan lainnya, Cindy ingin memanfaatkan Ramadhan untuk memperbanyak ibadah di sela-sela kesibukannya sebagai jurnalis. Dia tidak sama sekali menutup akses ke media sosial, di ponselnya masih terpasang sejumlah aplikasi antara lain Instagram dan Youtube.
“Menurut saya, media sosial tetap penting supaya kita tetap bisa update dengan apa yang terjadi saat ini,” kata dia.
Keinginan puasa media sosial muncul lantaran dia bisa menghabiskan 4 jam sehari membuka berbagai aplikasi, terutama ketika sedang tidak ada kegiatan atau saat hari libur.
Selama Ramadhan, Cindy membatasi hanya membuka media kurang dari satu jam setiap hari kerja. Dia memberi sedikit kelonggaran saat hari libur.
“Biasanya saya buka media sosial pas sudah santai, misalnya di jalan pulang atau setelah makan,” kata dia.(ant)
Editor : Herry Febriyanto