BANDUNG, bipol.co – Wali Kota Bandung Oded M Danial mengembangkan silaturahmi dalam membangun komunikasi dengan masyarakat Kota Kembang. Cara ini dinilai efektif dan berhasil dalam membangun suasana dan kondusivitas di ibukota Jawa Barat ini.
“Saat debat calon wali kota dulu, saya ditanya konsep apa yang dimiliki Mang Oded untuk membangun Kota Bandung. Saya jawab sederhana, silaturahmi,” kata oded dalam perbincangan dengan bipol.co di ruang kerjanya di Balai Kota Bandung, Senin (20/5/2019).
Konsep silaturahmi ini, kata Oded, sudah ia laksanakan sejak ia dilantik menjadi Wali Kota Bandung. Hampir tiap hari, katanya, ia selalu berkomunikasi dengan masyarakat. Berbagai tokoh ia jambani untuk diajak berkomunikasi dan diajak bicara tentan Kota Bandung.
Salah satunya, kata Oded, jika akan dilakukan hari besar agama selain Islam, Oded senantiasa mengundang tokoh agamanya ke Pendopo. “Pernah sebelum natal, saya undang salah satu pendeta gereja di Kota Bandung. Sampai pendeta itu bilang, sudah 48 tahun menjadi pendeta di Bandung, baru kali ini diundang Wali Kota ke Pendopo,” katanya.
Tak hanya tokoh agama, katanya, tokoh penting sekelas Tjetje Padmadinata, dia undang juga ke pendopo. Ia sengaja menelpon Tjetje Padmadinata untuk diundang ke pendopo. Ia ajak tokoh politik itu makan siang dan berbicara panjang tentang kota Bandung.
Silaturahmi seperti ini, ia kembangkan pula dengan bawahannya. Ia kerap kali menelpon kepala dinas untuk mengajak makan siang. “Saya katakan makan siangnya suka di mana? Silahkan Pak Kadis yang milih,” kata Oded.
Semula, katanya, Kadis itu tak mau memilih dan menyerahkan persoalan cari restoran ke Wali Kota. Namun akhirnya kadis itu mau juga menentukan tempat. “Saat bayar, ajudan saya yang duluan ke kasir. Kadis itu terlihat salah tingkah. Saya katakan, saya yang ngajak saya juga yang bayar,” kata Oded.
Karena mengembangkan konsep silaturahmi ini, katanya, Oded mengaku jarang melakukan rapat pimpinan. Setiap persoalan, katanya, sudah bisa diselesaikan dengan komunikasi personal tadi. “Dengan masyarakat dan tokoh, saya kembangkan konsep ini,” katanya. **
Ude D Gunadi