KARAWANG, bipol.co – Bank Indonesia (BI) mengklaim rasio peredaran uang rupiah palsu hingga pekan ketiga Ramadhan 2019 (29 Mei 2019) terus berkurang menjadi empat uang palsu pada satu juta uang yang beredar.
Menurut Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi di Karawang, Jawa Barat, Rabu (29/5/2019), Bank Sentral dan Kepolisian RI terus melakukan penindakan terhadap peredaran uang palsu disertai sosialisasi ciri-ciri keaslian rupiah.
Di tengah momentum tingginya peredaran uang seperti menjelang Lebaran saat ini, Rosmaya meminta masyarakat untuk memastikan uang yang dipegang merupakan uang rupiah asli.
“Di uang rupiah asli, masyarakat bisa mengenali ada tinta dalam uang asli yang tidak bisa dipalsukan dengan tinta biasa. Kemudian, ada benang pengaman, tanda air (watermark), cetakan bahan uang berupa gambar muka pahlawan, tanda untuk tunanetra yang dibuat dari seperti cat yang dia timbul dan terasa. Rectoverso atas bawah dia presisi, dan logo BI, itu menjadi ciri asli uang rupiah,” ujar Rosmaya dalam kunjungan ke posko mudik BI bertajuk “Fitrah Bersama Rupiah” di area peristirahatan (rest area) KM 57, Karawang.
Rosmaya mengklaim jumlah peredaran uang palsu terus menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di daerah-daerah yang rawan dengan peredaran uang palsu seperti Pulau Jawa. (ant)**
Editor: Ude D Gunadi