Mendag: Harga Pangan Terkendali

- Editor

Senin, 10 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita

JEPANG.bipol.co – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan harga-harga kebutuhan pangan telah terkendali dan stabil pada periode Ramadhan dan Lebaran 2019. “Secara keseluruhan harga terkendali dan stoknya cukup,” kata Enggar saat ditemui pada saat ditemui di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri G20 mengenai Perdagangan dan Ekonomi Digital di Tsukuba, Jepang, Minggu (9/6/2019).

Enggar menjelaskan upaya menjaga ketersediaan pasokan menjadi salah satu alasan kestabilan harga-harga pada periode ini, meski terdapat peningkatan permintaan. Ia mengakui beberapa harga bahan kebutuhan pokok sempat mengalami kenaikan, namun masih dalam tataran normal, sehingga tidak dikhawatirkan.

“Daging ayam sempat naik, tapi kita tidak bereaksi, karena harganya memang sempat jatuh, kita lihat ada keseimbangan. Harga cabai merah besar sempat ada kenaikan, tapi cabai rawit turun,” ujarnya. Untuk itu, ia mengharapkan penyebab terjadinya laju inflasi dalam periode Ramadhan dan Lebaran 2019 tidak berasal dari kelompok bahan makanan.

Enggar juga memastikan ketersediaan pasokan untuk menjaga kestabilan harga bahan makanan akan terus terjadi sepanjang 2019. “Ketersediaan dan pengendalian harga akan terus berlangsung sampai sepanjang tahun. Kita betul-betul membuat keseimbangan suppy and demand,” katanya.

Berdasarkan data historis, umumnya terjadi kenaikan harga pada beberapa jenis komoditas pangan seiring dengan meningkatnya permintaan pada Ramadhan dan Lebaran. Hal tersebut terlihat dari periode Ramadhan dan Lebaran 2018 yang mempengaruhi inflasi Mei dan Juni masing-masing sebesar 0,21 persen dan 0,59 persen.

Inflasi tersebut disebabkan oleh tingginya tarif angkutan udara sebesar 0,15 persen, ikan segar 0,08 persen, daging ayam ras 0,07 persen dan telur ayam ras 0,06 persen. Situasi serupa juga menyebabkan terjadinya tingkat inflasi Mei dan Juni 2017 yang masing-masing tercatat sebesar 0,39 persen dan 0,69 persen.

Penyebab inflasi pada Ramadhan dan Lebaran 2017 adalah tarif listrik 0,17 persen, tarif angkutan udara 0,12 persen, tarif angkutan antar kota 0,08 persen dan bawang putih 0,08 persen. (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB