Bankir Berharap BI Pangkas Bunga Acuan

- Editor

Rabu, 19 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ant

ant

JAKARTA.bipol.co – Sejumlah bankir melihat Bank Indonesia memiliki momentum untuk memangkas suku bunga acuan pada penentuan kebijakan Rapat Dewan Gubernur Kamis (20/6), karena ancaman keluarnya modal asing sedang mereda, dan terdapat peluang bagi Bank Sentral untuk membantu akselerasi pertumbuhan ekonomi domestik.

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) Haru Koesmahargyo saat dihubungi Antara, memandang kenaikan peringkat kredit dari lembaga pemeringkat terkemuka dunia, Standard and Poor’s (S&P), dua pekan lalu bisa menjadi “modal” agar BI tidak perlu terlalu khawatir arus modal keluar jika ingin menurunkan suku bunga acuan dari tingkat enam persen seperti saat ini.

“Dan ada kemungkinan The Fed (Bank Sentral AS) akan menurunkan suku bunga. BI pun akan mengikuti,” ujar Haru di Jakarta, Rabu (19/6/2019). The Fed dijadwalkan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Rabu malam waktu AS, atau sehari sebelum Bank Indonesia menetapkan kebijakan.

Direktur Strategi, Risiko dan Kepatuhan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Mahelan Prabantarikso mengatakan sumber ketidakpastian dari ekonomi global saat ini memang sedang mereda, seperti perang dagang antara AS dan China. Aliran masuk modal asing juga masih deras karena kenaikan peringkat kredit Indonesia dari S&P. “Kenaikan 25 basis poin (0,25 persen) sudah cukup,” ujar dia.

Penurunan suku bunga acuan BI, lanjut Mahelan, akan menjadi pendorong bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga simpanan. Dengan begitu biaya dana (cost of fund) perbankan akan menurun. Bank Indonesia akan menggelar RDG untuk menentukan arah kebijakan ke depan pada 19-20 Juni 2019. Otoritas moneter menetapkan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate sebesar enam persen sejak rapat dewan gubernur pada November 2018.

Hal itu dilakukan setelah sebelumnya BI secara agresif menaikkan suku bunga acuan hingga 175 basis poin (1,75 persen) dalam lima kali kenaikan menjadi enam persen, untuk menangkal keluarnya modal asing dan menjaga stabilitas nilai tukar. (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB