BANDUNG,bipol.co – Memasuki musim kemarau yang diperkirakan terjadi bulan Juli-September, suhu udara di Kota Bandung terasa cukup dingin pada pagi atau malam hari. Kondisi tersebut tentu akan berdampak pada kesehatan masyarakat, khususnya yang beraktivitas di luar ruangan.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Berli Hamdani Gelung Sakti mengimbau masyarakat lebih bijak menghadapi perubahan cuaca yang cukup ekstrim. Jika ada keperluan atau aktivitas di luar ruangan, tentunya harus mengenakan pakaian yang sesuai untuk menjaga tubuh agar tidak kedinginan.
“Karena ini sering terjadi di malam hari, tapi bukan berarti di pagi atau siang tidak terjadi, kita harus menyiapkan pakaian yang sesuai. Kalau suhunya sangat dingin, berarti harus menggunakan baju tebal,” ujarnya di Bandung, Rabu (26/06/2019).
Selain mengenakan pakaian tebal, lanjutnya, yang paling penting dan tidak boleh dilupakan adalah menjaga konsumsi minuman terutama air putih. Sebab, dehidrasi tidak hanya terjadi saat tubuh mengalami kondisi panas, melainkan juga pada suhu dingin.
“Biasanya mengalami kekurangan cairan, tapi tidak menyadarinya karena suhu di sekitar dingin, tidak merasa kegerahan, tahu-tahu dia pingsan. Itu tetap harus dijaga, konsumsi minuman,” ujar Berli.
Dijelaskannya, memakan buah dan sayuran juga bisa menjaga cairan dalam tubuh tetap stabil karena makanan tersebut bisa menyimpan air lebih lama dalam tubuh. Dengan air yang lebih lama dalam tubuh, maka akan membantu mencegah dehidrasi.
“Mencegah kekurangan cairan juga bisa menjaga daya tahan tubuh, sehingga tubuh kita bisa berfungsi dengan baik,” kata dia.**
Reporter : Iman Mulyono
Editor : Herry Febriyanto