BANDUNG,bipol.co – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rachmat Safei memberikan tanggapan mengenai viralnya penggunaan tulisan arab yang dinilai keliru oleh masyarakat di kantor-kantor (SKPD) Tasikmalaya. Menurutnya jika hal tersebut terbukti, maka pihak terkait harus melakukan perbaikan terhadap tulisan tersebut.
“Untuk dicek kebenarannya dan itu harus dibenarkan, sebab bisa menyesatkan kalau salah penulisnya,” kata Rachmat di Jalan Sumatra No. 41 Bandung pada Rabu (26/06/2019)
Meski sudah viral di sosial media “twitter” Rachmat mengungkapkan jika pihaknya belum menerima laporan terkait adanya penulisan arab yang dinilai keliru tersebut.
” Belum (ada laporan). Saya baru tahu (penggunaan tulisan arab yang diduga keliru) sekarang,” ungkapnya.
Ketua MUI Jabar tersebut mengatakan akan segera berkordinasi dengan pemerintah Tasikmalaya. “nanti akan telepon ke semua pihak terkait di Tasikmalaya,” tambahnya.
Jika benar terjadi kesalahan, Rachmata meminta kepada Pemerintah Tasikmalaya untuk segera memperbaiki tulisan tersebut. Apalagi jika ada yang berkaitan dengan ayat-ayat suci al quran, penulisannya harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
“Berkaitan dengan ayat-ayat al-quran harus sesuai dengan kaidah tulisan arab itu sendiri.
Karena itu berkaitan dengan kitab suci, lalu hati-hati kalau kitab suci maka hati-hati cara penulisan. Harus dijaga, jangan seenaknya untuk menulis arab asal arab, ini berkaitan dengan kitab suci,” tandasnya.
Perlu diketahui, Satuan Kerja Perangkat Daerah (Tasikmalaya) menyandingkan nama setiap dinasnya dengan menggunakan tulisan arab. Namun banyak masyarakat dan akademisi yang menilai penulisan dengan penggunaan bahasa arab pada beberapa dinas tidak sesuai kaidah yang berlaku. Akibatnya, kesalahan penulisan dengan bahasa arab tersebut viral di sosial media twitter.**
Reporter : Rahmat Kurniawan
Editor : Herry Febriyanto