Harga Cabai Rawit Tembus Rp70.000/kg !

- Editor

Jumat, 28 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA.bipol.co – Harga cabai rawit di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menembus Rp70.000 per kilogram, naik harga sebelumnya yang sebesar Rp50.000 per kg. “Kenaikan harga cabai rawit ini sebetulnya sudah berangsur-angsur sebelum Lebaran, namun kini menembus angka tertinggi Rp70.000 per kilogram,” kata Amel (35), pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).

Akibatnya, kata dia, banyak konsumen yang mengurangi jumlah pembelian cabai rawit dikarenakan harga yang terlalu tinggi. Misalnya, pelanggan hanya membeli setengah kilogram. “Kebanyakan seperti itu, konsumen mengurangi jumlah cabai yang dibeli sehingga cukup berpengaruh pada omzet penjualan,” katanya.

Selain cabai rawit, harga cabai merah keriting juga mengalami kenaikan sebesar Rp30.000 per kilogram dari Rp50.000 harga sebelumnya. Kemudian harga cabai merah besar (TW) saat ini dijual Rp80.000 per kilogram dan cabai rawit merah Rp50.000 per kilogram.

Kenaikan harga jual yang cukup signifikan tersebut baru terjadi tiga hari terakhir karena pasokan barang kurang dan faktor gagal panen para petani di daerah pemasok. Pedagang lain, Suratih (53) mengatakan  harga cabai tersebut sudah mengalami kenaikan dua pekan menjelang Lebaran 1440 Hijriah. Namun, kenaikan signifikan baru tiga hari terakhir.

Saat ini cabai merah keriting dijual Rp60.000 per kilogram naik Rp30.000 dari harga sebelumnya. Kemudian cabai rawit hijau dijual Rp60.000 per kilogram naik Rp40.000, dan cabai TW Rp80.000 per kilogram. Namun, kata dia, harga sayur dan buah lainnya masih tergolong stabil seperti tomat dijual Rp15.000 per kilogram, kentang Rp15.000 per kilogram dan bawang merah Rp40.000 per kilogram.

Sementara itu Mul salah seorang pembeli mengatakan tingginya harga cabai tersebut cukup menyulitkan masyarakat terutama ibu rumah tangga dalam mengatur keuangan. “Ya berpengaruh, saya harus lebih bijaksana dalam mengatur keuangan. Salah satu solusinya mengurangi pembelian, biasanya satu kilogram sekarang setengah kilogram,” ujarnya. (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB