Gerindra & PKS akan Lebih baik Jadi Oposisi

- Editor

Rabu, 3 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Logo Partai Gerindra. (foto/Antara)

Ilustrasi Logo Partai Gerindra. (foto/Antara)

JAKARTA, bipol.co – Posisi Gerindra dan PKS dalam kubu oposisi akan lebih baik dalam mendukung jalannya demokrasi, kata Rusdi J Abbas, akademisi dari Universitas Pertamina Jakarta.

“Yang dikhawatirkan apabila Gerindra turut bergabung dalam koalisi  pemerintahan Jokowi, otomatis hanya menyisakan PKS dikubu oposisi. Ini tidak baik bagi demokrasi kita. Lebih bijak seandainya PKS dan Gerindra tetap berada pada posisi di luar Pemerintahan,” kata Abbas di Jakarta, Rabu.

Abbas mengungkapkan ajakan Jokowi terhadap Prabowo untuk bergabung dalam pemerintahan dapat dilihat melalui dua sudut pandang.

“Bila dilihat dari konteks stabilitas pemerintahan Jokowi ke depan, bergabungnya Gerindra ke koalisi merupakan sebuah keuntungan yang besar. Apalagi seperti yang kita tahu, Gerindra adalah partai dengan perolehan suara terbesar kedua pada pileg kemarin. Jika hal ini terwujud tentunya program-program pemerintah tidak akan banyak mendapat tentangan di Parlemen,” jelas Wakil Rais I Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki pada periode 2014-2016 ini. .

Di sisi lain, katanya, dengan bergabungnya Prabowo dan Gerindra dalam posisi pemerintahan, maka ini akan dapat memberikan dampak buruk ke depannya karena dikhawatirkan akan timbul pergolakan dari parpol-parpol yang sejak awal mengusung Jokowi.

“Bagaimanapun dengan bergabungnya Gerindra, maka akan mengambil jatah kue kekuasaan. Apalagi dengan besarnya perolehan suara Gerindra, tentunya Gerindra menginginkan porsi kekuasaan yang besar pula”, kata Abbas.

Hal ini juga dapat mengakibatkan pada lemahnya check and balance dari pihak oposisi atau parlemen terhadap kinerja Pemerintahan. Sebab menurut Abbas akan terbentuk kekuasaan pemerintahan yang nyaris absolut.

“Tentunya ini tidak akan baik bagi iklim demokrasi kita. Selain itu, bisa timbul pula kekecewaan dari para pendukung Prabowo dan Gerindra apabila benar-benar bergabung di pemerintahan. Hal ini tentunya akan merugikan langkah politik Gerindra ke depannya,” tutur Abbas.

Senada dengan Abbas, Mohammad Ichlas El-Qudsi yang juga seorang akademisi dari Universitas Pertamina mengatakan akan lebih baik bila pihak Prabowo untuk berada di luar sistem.

“Dalam politik akan lebih baik jika ada oposisinya. Sebab oposisi itu gunanya untuk mengontrol, kalau semisalnya tidak ada yang mengontrol maka semuanya akan menjadi satu suara dan tidak ada yang mengkritik,” jelas El-Qudsi.

Hingga saat ini, partai-partai pengusung pasangan Prabowo-Sandiaga belum mengumumkan mengenai arah sikap mereka dalam pemerintahan, entah sebagai oposisi ataupun koalisi.

 

Editor: Ude D Gunadi

 

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB