Tercemar Limbah, Petani Garut tak Bisa Bayar PBB

- Editor

Jumat, 5 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto ant

foto ant

GARUT,bipol.co – Sejumlah petani di Kelurahan Sukamantri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut,  tidak mampu membayar pajak tanah karena lahan sawah yang menjadi sumber penghasilannya tercemar limbah industri kulit yang menyebabkan tanaman tidak tumbuh sempurna atau gagal panen.

“Petani tidak memenuhi kewajibannya membayar pajak karena lahan sawah yang digarapnya selalu mengalami kerugian akibat gagal panen dampak dari air limbah kulit,” kata petugas pajak lapangan dari Kelurahan Sukamantri, Garut Kota, Deni Herdiana kepada wartawan di Garut, Jumat (5/7/2019).

Ia menuturkan, petani yang tidak membayar pajak tersebut tersebar di empat kampung atau lahan sawah yang tercemar limbah cair kulit yakni Kampung Lengkong, Bojonglarang, Copong dan Tanjungpura dengan luas lahan 90 hektare.

“Dari 90 hektare lahan sawah itu khususnya di Kelurahan Sukamantri, 60 persen di antaranya tidak memenuhi kewajiban membayar pajak,” katanya.

Ia mengungkapkan, petani seringkali mengeluhkan ke petugas kelurahan tentang lahan sawahnya yang seringkali merugi karena gagal panen dampak dari limbah kulit tersebut.

Limbah dari kawasan industri kulit di kawasan Garut Kota itu, kata dia, mengalir ke sungai besar bahkan ke anak sungai yang selama ini mengairi areal lahan pertanian di Garut Kota. “Limbah cair itu mencemari sungai yang selama ini airnya digunakan untuk pertanian,” katanya.

Ia menambahkan, selain mencemari aliran sungai, limbah cair kulit tersebut menyebabkan air sumur warga kotor sehingga tidak bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga warga. “Bahkan, mengakibatkan terjadi iritasi pada kulit tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit lainnya,” katanya.

Deni mewakili warga dan petani menyampaikan harapan kepada pemerintah daerah dan para pengusaha kulit di Sukaregang Garut untuk menyelesaikan masalah warga yang terdampak limbah industri kulit. “Kami mendesak pemerintah dan para pengusaha untuk memfungsikan atau mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah yang sudah ada,” katanya.(ant)

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Karena Alasan Ini Ruben Onsu Akhirnya Memutuskan Menjadi Mualaf
Pengakuan Ayu Aulia: Dia Sudah Hamil 4 Bulan Sebelum Ketemu RK
Momen Hari Raya Idulfitri 1446 H, Bupati Bandung Paparkan Capaian 13 Program Strategis
Pulang dari Umrah Bupati Bandung Langsung Bagikan Ribuan Paket Sembako
PWI Kabupaten Bandung Gelar Buka Bersama dan Berbagi Takjil pada Warga dan Pengguna Kendaraan
Bupati Bandung: Di Era Modern Tidak Boleh Lagi Buta Huruf, Apalagi Buta Terhadap Al-Qur’an
Jelang Lebaran Bupati Bandung Bakal Bagikan Sembako, Tahap Pertama 10 Ribu Paket
PLN Icon Plus Launching Studio Main Cama-cama di Jalan Braga Kota Bandung

Berita Terkait

Sabtu, 5 April 2025 - 16:35 WIB

Karena Alasan Ini Ruben Onsu Akhirnya Memutuskan Menjadi Mualaf

Rabu, 2 April 2025 - 12:18 WIB

Pengakuan Ayu Aulia: Dia Sudah Hamil 4 Bulan Sebelum Ketemu RK

Senin, 31 Maret 2025 - 17:39 WIB

Momen Hari Raya Idulfitri 1446 H, Bupati Bandung Paparkan Capaian 13 Program Strategis

Minggu, 30 Maret 2025 - 14:12 WIB

Pulang dari Umrah Bupati Bandung Langsung Bagikan Ribuan Paket Sembako

Sabtu, 22 Maret 2025 - 11:49 WIB

PWI Kabupaten Bandung Gelar Buka Bersama dan Berbagi Takjil pada Warga dan Pengguna Kendaraan

Berita Terbaru