Kaum Milenial Indonesia Bisa Manfaatkan Efek Perang Dagang AS-China

- Editor

Sabtu, 6 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Bambang Soesatyo.* Ist.

Bambang Soesatyo.* Ist.

JAKARTA, bipol.co – Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, mengemukakan Indonesia bisa memanfaatkan peluang dari efek perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China dengan membangun platform teknologi digital dalam negeri.

“Perang dagang antara AS dan China akan berlangsung cukup lama. Efeknya bukan hanya pada sektor ekonomi, tapi juga ideologi kedua negara sehingga harus diwaspadai,” kata Bambang Soesatyo di Jakarta, seperti dikutip melalui siaran persnya, Sabtu (6/7).

Menurut Bambang Soesatyo, yang akrab disapa Bamsoet, pada perang dagang itu, AS merasa kalah dengan derasnya impor barang dari China sehingga memasang tarif masuk yang tinggi untuk mengambil keuntungan, sekaligus melindungi produk manufaktur dalam negeri AS. Karena itu, barang produk China menjadi lebih mahal.

Dari perang dagang AS-China ini, kata dia, ada peluang yang dapat dimanfaatkan Indonesia, khususnya bagi kaum milenial, yakni membangun platform teknologi digital dalam negeri.

“Indonesia harus mencontoh apa yang dilakukan China dalam lima tahun terakhir, yakni membangun sektor swasta dengan perlindungan ketat dari negara. Misalnya jejaring pertemanan REN REN dilindungi oleh Pemerintah China. Facebook tidak boleh masuk, sehingga REN REN menguasai 80 persen jejaring perkawanan di China,” kata Bamsoet.

Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini menambahkan, Pemerintah China juga melindungi sektor transportasi digital. Setelah Didi Chuxing Online Transportation menguasai 80 pasar China, Uber baru boleh masuk.

“Alibaba menguasai 80 persen pasar China, baru Amazon boleh masuk. Baidu menguasai lebih dari 80 persen pasar China, baru Google boleh masuk sebagai search engine. Yoku menguasai 80 persen pasar China, Youtube baru boleh masuk,” katanya.

Bamsoet menegaskan, jika Indonesia ingin maju, maka aplikasi dari putra-putri Indonesia harus dilindungi lebih dahulu.

“Saya mendorong putra bangsa Indonesia membuat platform digital teknologi sendiri,” katanya.

“Buat Google versi Indonesia sendiri atau buat Facebook versi Indonesia sendiri. Semua platform digital teknologi putra bangsa tersebut harus dilindungi secara maksimal oleh negara,” kata Bamsoet. (ant)

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024
Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati
Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput
KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK
Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada
Melalui PAW, Agus Setiawan Resmi jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Gantikan Gun Gun Gunawan
Legislator NasDem Imam Soetanto Harap Paslon Terpilih Perhatikan Generasi Muda untuk Berkarya
Atas Perintah Ketum, Agus Yasmin Tegaskan Kader NasDem Harus Menangkan Ilham Habibi dan Kang DS

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 08:28 WIB

KPU Jabar dan Kabupaten Bandung Touring Demokrasi Road to 27 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 13:41 WIB

Kadin Kab.Bandung Barat Selenggarakan Dialog Terbuka Calon Bupati-Wakil Bupati

Rabu, 13 November 2024 - 19:57 WIB

Bakesbangpol Kabupaten Bandung Ajak Ormas dan LSM Sukseskan Pilkada Damai, Masyarakat Tidak Golput

Selasa, 12 November 2024 - 20:23 WIB

KPU Kabupaten Bandung Lakukan Bimtek Terhadap 314 Anggota PPK

Senin, 11 November 2024 - 14:04 WIB

Gun Gun Gunawan Minta Masyarakat Jangan Ragu untuk Melaporkan bila Terjadi Pelanggaran Pilkada

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

NASIONAL

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:54 WIB