BANDUNG, bipol.co – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Barat sedang menyiapkan program 300 ASN Pemprov Jabar bergelar doktor luar negeri hingga 2020. Program tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan kompetensi ASN, khususnya menyikapi perkembangan teknologi.
Kepala Bidang Pengembangan dan Karier BKD Jabar, Dedi Mulyadi, memaparkan jumlah pegawai dan ASN saat ini semakin sedikit, tetapi dituntut memiliki kompetensi di era globalisasi. Melalui program tersebut, pihaknya menyiapkan ASN Pemprov Jabar dan kabupaten/kota agar semakin siap bersaing.
“Kita menyiapkan ASN menghadapi 2025 agar punya akses internasional dan punya wawasan global. Itu yang kita butuhkan, karena nggak mau lagi ASN itu dianggap kuuleun, S2 atau S3 di tempat yang nggak bonafit,” ujar Dedi di Bandung, Selasa (9/7/2019).
Program tersebut, jelasnya, terbuka bagi seluruh ASN tanpa biaya sedikit pun atau gratis. Namun, ASN harus memenuhi persyaratan, yakni berusia di bawah 38 tahun, skor International English Language Testing System (IELTS) minimal 6 dan memiliki tes akademik sesuai rekomendasi universitas yang dituju.
“Basiswa yang diberikan kepada ASN itu bukan dari APBD provinsi, makanya kita nggak terlalu berat. Justru APBD yang kita siapkan untuk menyiapkan dia bisa dapat beasiswa dari luar negeri, bisa kuliah dari luar,” ujarnya.
Dedi memaparkan, sesuai RPJMD Jawa Barat hingga tahun 2025, terdapat 33 bidang yang menjadi sasaran pembangunan dan akan disiapkan bagi para ASN, sehingga sebanyak 300 ASN berkuliah di luar negeri sesuai program studi (Prodi) dan bidang-bidang yang dibutuhkan Pemprov Jabar.
“Misalnya bidang administrasi negara butuh berapa, bidang sipil berapa, dan seterusnya. Alhamdulillah, dulu sulit untuk mencari profesor sebagai supervisor, sekarang profesor datang karena ASN kita berkualitas dan bisa bersaing,” tuturnya.**
Reporter: Iman Mulyono
Editor: Hariyawan