Pemerintah Siagakan Pasokan Pangan

- Editor

Kamis, 11 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro

JAKARTA.bipol.co – Pemerintah mulai mengantisipasi kemungkinan terjadinya musim kemarau panjang dengan menyiagakan pasokan bahan pangan agar laju inflasi tetap stabil sesuai target hingga akhir tahun 2019.
“Kita harus benar-benar antisipasi musim kekeringan yang mungkin agak di luar kebiasaan,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro usai mengikuti rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Menurut Bambang, terjadinya musim kemarau panjang ini berpotensi mempengaruhi produksi pangan, padahal komponen terbesar penyebab terjadinya inflasi adalah bahan makanan.

Untuk itu, tambah dia, beberapa komoditas pangan yang biasanya mengalami fluktuasi harga karena kurangnya pasokan harus menjadi perhatian pemerintah. “Beras sejauh ini, kalau di cadangan Bulog masih relatif aman. Justru seharusnya komoditas lain,” kata Bambang Brodjonegoro.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengharapkan laju inflasi hingga akhir tahun terjaga sesuai asumsi 3,5 persen plus minus satu persen.

Oleh karena itu, tambah dia, upaya menjaga kestabilan harga pangan untuk menjaga inflasi harus dilakukan, salah satunya dengan menata jalur distribusi bahan makanan agar tidak terjadi gangguan pasokan.

“Tidak hanya konsentrasi di produksi, misalnya, tapi lebih kepada bagaimana jalur distribusi yang lebih efisien, penyiapan gudang untuk beberapa komoditas yang mudah busuk. Hal-hal seperti itu yang kita antisipasi ke depan,” ujar Suhariyanto.

Sebelumnya BPS mencatat harga cabai merah dan ikan segar yang tinggi menjadi pemicu terjadinya laju inflasi pada Juni 2019 sebesar 0,55 persen. Namun, terdapat juga harga kelompok bahan pangan yang turun dan menjadi penghambat tingginya inflasi yaitu bawang putih, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

Dengan pencapaian ini, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Juni 2019 tercatat sebesar 2,05 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,28 persen. (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB