Belasan Hektar Sawah di Cianjur Selatan Terancam Gagal Panen

- Editor

Minggu, 14 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CIANJUR, bipol.co – Wilayah selatan Kabupaten Cianjur masih dilanda kekeringan. Hujan dua hari berturut-turut beberapa hari lalu, belum cukup berdampak terhadap kondisi lahan pertanian di wilayah tersebut.

Seperti di Kampung Cikareo RT 01/06 Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul. Di wilayah tersebut terdapat sekitar 15 hektare areal sawah yang kekeringan. Akibatnya, tanaman padi di areal sawah itu terancam gagal panen.
“Tanaman padi di lahan sawah sudah tidak bisa dipanen. Semuanya hapa (kosong),” kata Jajang Jafar (47), petani setempat, yang juga anggota Kelompok Tani Saluyu, Minggu (14/7/2019).
Jajang tak memungkiri, lahan sawah di wilayahnya merupakan tadah hujan. Para petani hanya mengandalkan hujan sebagai sumber air untuk lahan persawahan mereka.
“Kalau di sini tidak ada irigasi. Makanya, kalau kemarau sudah pasti lahan sawah kami kekeringan,” tuturnya.
Jajang barharap agar solusi dari pemerintah mengatasi permasalahan tersebut. Apalagi fenomena kemarau terjadi rutin hampir setahun sekali.
“Petani rugi cukup besar karena tanaman padi siap panen,” ungkapnya.
Kepala Desa Wangunjaya, Ataz, mengaku sudah mendapat laporan terjadinya kekeringan lahan sawah seluas 15 hektare di Kedusunan Cikareo. Kondisi tersebut berdampak terhadap gagal panennya tanaman padi di lahan tersebut.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, terdapat sekitar 15 hektare lahan sawah warga yang terdampak kekeringan,” tutur Ataz, Minggu (14/7/2019).
Ataz menambahkan kekeringan tak hanya terjadi di Kedusunan Cikareo saja. Di beberapa kedusunan lainnya pun mengalami kondisi serupa.
“Lahan sawah seluas 15 hektare itu baru di satu kedusunan. Di kedusunan lainnya pun ada. Tapi kami belum menerima laporannya. Jadi, kemungkinan luasan lahan kekeringan bakal bertambah,” imbuhnya.
Ataz sudah melaporkan terjadinya kekeringan di Kedusunan Cikareo ke pemerintah kecamatan. Ia berharap segera ada tindak lanjut penanganannya.**
Reporter : Andi
Editor: Herry Febriyanto

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB