KBB, bipol.co – Lima buah kios dan los di Pasar Tradisional Citalem. Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, hangus terbakar, Rabu (17/7/2019) petang. Keempat kios dan los tersebut masing-masing kios/warung nasi milik Uun, kios glosir kelontongan milik Hj Eti, kios/los gorengan milik Upu, serta kios perabotan dapur milik Pipit serta sebagian toko emas milik Anang.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Hingga malam belum diketahui pasti penyebab kebakaran, dan masih dalam penyelidikan pihak berwajib. Namun warga sekitar menduga api berasal dari korsleting listrik. Bahkan rumor menyebutkan api diduga dari kompor gas dari kios/warung nasi.
Keterangan yang berhasil dihimpun bipol.co di tempat kejadian perkara, musibah kebakaran terjadi sekira pukul 17.00 WIB. Api mulai diketahui warga sudah membakar warung nasi milik Uun (50).
“Api tiba-tiba sudah membakar atap kios Mang Uun, lalu merembet ke kios kelontongan milik H. Eti serta kios lainnya,” ujar Heri warga Kapung Warung, Desa Citalem.
Para pemilik kios yang ada di dekat itu tampak panik dan segera mengeluarkan barang dagangan dan perabotan rumah lainnya.
Warga lain mengatakan, pemilik warung nasi saat kejadian sedang tutup dan pemiliknya yang biasa ditunggui istri dan ankanya baru saja menutup warungnya karena akan mengantar berobat anaknya ke runah sakit. Sedangakan pemilik kios kelontongan, H.j Eti beserta anaknya saat itu sedang tidur pulas di dalam kiosnya.
“Saat api membakar warung nasi, pemilik kios kelontongan sedang tidur, dan baru mengetaui kebakaran setelah dibangunkan saudaranya Nino yang biasa menunggu kios tersebut,” kata warga lainya.
Menurut Heri, api dengan cepat membakar satu persatu kios tersebut. Aparat beserta warga yang berdatangan ke tempat kejadian segera berjibaku memberikan pertolongan untuk memadamkan api dan mengeluarkan barang dagangan dari dalam kios. Namun upaya untuk memadamkan api tidak banyak membuahkan hasil, api terus membakar satu persatu kios tersebut.
Beberapa saat kemudian datang dua unit mobil pemadam kebakaran dari Kecamatan Cililin. Petugas pemadam segera memadamkan api yang terus berkobar. Terutama untuk mengisolir kobaran api agar tidak merembet pada bangunan kios serta los di Pasar Citalem.
Dalam waktu hampir dua jam api pun berhasil dikuasai petugas pemadam kebakaran. Namun kelima kios tersebut ludes tetbakar dan nyaris rata dengan tanah, sehingga kobaran api tidak sampai merembet ke bangunan kios dan los Pasar Citalem yang jumlahnya lebih dari seribu unit tersebut.
“Hal dikhawatirkan itu api merembet ke kios dan los lain pasar yang jumlahnya mencapai lebih dari 1.000 kios dan los, untungnya saat kejadian angin tidak begitu besar dan segera datang mobil pemadam kebakaran sehingga tidak membakar bangunan pasar,” ujar warga.
Ratusan warga tampak memadati di sekitar lokasi kejadian karena merasa penasaran melihat kejadian itu. Akibat kejadian iru arus lalu lintas di sekitar Jalan Raya Citalem sempat macet beberapa jam.
Hingga malam, asap sisa pembakaran masih tampak mengepul. Masyarakat sekitar pun masih berjaga-jaga, termasuk mobil pemadam kebakaran masih siaga di sekitar tempat kejadian untuk mengatisipasi kemungkinan api kembali membesar.
Keterangan menyebutkan, pemilik kios kelontong baru saja belanja barang dagangannya. Sedangan pemilik warung nasi, Uun, dikabarkan baru mendapat arisan sekitar Rp40 juta dan uangnya yang tersimpan di warung turut hangus terbakar. Uun dan istriinya serta pemilik kios kelontongan, Eti, bahkan dikabarkan sempat pingsan atas musibah itu. **
Reporter: Dedi Ruswandi
Editor: Ude D Gunadi