IMF: Hindari Kebijakan Distorsi Perdagangan

- Editor

Kamis, 18 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi.(net)

Ilustrasi.(net)

WASHINGTON,bipol.co – Ketegangan perdagangan sejauh ini tidak secara signifikan mempengaruhi ketidakseimbangan neraca berjalan global, tetapi membebani investasi dan pertumbuhan global, Kepala Ekonom Dana Moneter Internasional (IMF)  Gita Gopinathmengatakan Rabu (17/7), dan mendesak semua negara untuk menghindari kebijakan yang mendistorsi perdagangan.

“Tindakan perdagangan bilateral baru-baru ini tidak memiliki dampak nyata pada ketidakseimbangan global karena ketidakseimbangan eksternal mencerminkan kebijakan makro yang mempengaruhi agregat tabungan dan investasi,” kata Gita Gopinath pada konferensi pers tentang Laporan Sektor Eksternal yang baru dirilis IMF, penilaian tahunan atas mata uang serta surplus eksternal dan defisit ekonomi-ekonomi utama.

Ekonom menyoroti dampak dari ketegangan perdagangan, mencatat bahwa tarif-tarif yang lebih tinggi telah dikaitkan dengan kenaikan harga untuk konsumen dan telah membebani investasi perdagangan dan pertumbuhan global, mengikis kepercayaan, dan mengganggu rantai pasokan global.

“Sangat penting bahwa semua negara menghindari kebijakan yang mendistorsi perdagangan,” kata Gopinath.

Menyusul krisis keuangan global, surplus dan defisit transaksi berjalan secara keseluruhan turun tajam dari sekitar 6,0 persen dari PDB global pada 2007 menjadi sekitar 3,5 persen pada 2013. Sejak itu, ketidakseimbangan neraca berjalan global telah sedikit menurun hingga 3,0 persen dari PDB dunia pada 2018, laporan menunjukkan.

Negara-negara dengan defisit neraca berjalan berlebih, seperti Inggris dan Amerika Serikat, harus mengadopsi atau melanjutkan dengan konsolidasi fiskal yang ramah pertumbuhan, sementara negara-negara dengan surplus neraca berjalan berlebih, seperti Jerman dan Korea Selatan, harus menggunakan ruang fiskal untuk meningkatkan investasi infrastruktur publik dan pertumbuhan potensial, kata Gopinath.

Kepala Ekonom IMF itumengatakan baik negara defisit maupun surplus harus fokus pada penanganan sumber makro dan struktural yang mendasari ketidakseimbangan alih-alih menggunakan tindakan perdagangan yang terdistorsi, menyerukan “kebijakan struktural yang dirancang dan diurutkan secara hati-hati.”

“Negara-negara harus bekerja bersama untuk menghidupkan kembali upaya liberalisasi dan memperkuat sistem perdagangan multilateral berbasis aturan yang telah melayani ekonomi global dengan baik selama 75 tahun terakhir,” kata Gopinath.(ant)

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB