BOGOR.bipol.co – Bogor Half Marathon (BHM) 2019 siap digelar pada 25 Agustus 2019 mendatang. Bertajuk ‘Run in Diversity’, event tersebut akan diikuti lebih dari 3.000 pelari, baik yang berasal dari Bogor maupun Jakarta dan sekitarnya.
Wali Kota Bogor dalam konferensi pers di Balai Kota Bogor, Sabtu (20/7/2019), menyatakan siap mendukung kegiatan Bogor Half Marathon yang akan dipusatkan di Kebun Raya Bogor.
“Intinya Pemkot Bogor support full. Ini strategis sekali, pendaftarnya sudah 3.000 dengan sekitar 60 persennya dari luar Bogor. Bayangkan sekitar 2.000 orang itu akan menginap di Kota Bogor, lalu kulineran di Bogor dan belanja di Bogor. Belum lagi kalau mereka kemudian rajin lari di Bogor akhir pekan. Untuk PAD, untuk sport tourism, untuk menuju Bogor city of runners, event ini sangat berarti. Ini juga diikuti runners profesional. Jadi, Pemkot support ini,” ungkap Bima.
Ia menambahkan, untuk menuju Bogor City of Runners dibutuhkan tiga indikator yang bisa menjadi tolak ukurnya. Pertama, kata Bima, harus siap infrastrukturnya. Kedua adalah komunitas larinya. Ketiga, event larinya. Harus terus menerus memastikan ada rutinitas terselenggaranya event lari di Kota Bogor. Bogor Half Marathon ini menambah lagi event berlari di Kota Bogor. Sebelumnya ada Bogor Sundown, BRI Run, KRB 200 dan lain-lain.
“Untuk trek lari bertahap kita bangun. Tahun ini trek pejalan kaki dan untuk jogging dari Pasar Bogor sampai Gang Aut atau sepanjang Jalan Suryakencana. Kemudian tahun depan, GOR Pajajaran juga akan kita bangun trek larinya. Dan beberapa trek lainnya. Saya masih memimpikan adanya trek lari dari Katulampa sampai Jambu Dua lurus,” jelasnya.
“Untuk komunitas semakin banyak. Tapi saya selalu nitip jangan semakin banyak komunitas, malah semakin julid. Semakin banyak, harusnya semakin kompak. Karena lari itu kan untuk kesehatan, untuk pertemanan, jadi dibawa happy saja. Jangan seperti politik,” tambah Bima.
Di tempat yang sama, Ketua Pelaksana Bogor Half Marathon Abdul Wahab mengungkapkan bahwa ada tiga kategori jarak yang disuguhkan, mulai dari 5K, 10K dan 21K dengan total hadiah puluhan juta rupiah.
“Yang unik dari BHM ini adalah adanya kelas khusus pelajar dari SD, SMP dan SMA di kategori 5K. Kategori ini diadakan untuk melatih dan melihat cikal bakal pelari-pelari andalan di Kota Bogor,” terang Wahab.
Untuk kesiapannya, Wahab menjelaskan, bahwa pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Korem 061/Suryakencana karena BHM akan digelar di sekitar area Istana Kepresidenan Bogor. “Start dan finish di dalam Kebun Raya. Kita sudah koordinasi dengan Korem dan pihak Istana untuk benar-benar menjaga karena itu wilayah dari Ring 1 Presiden. Treknya rolling di dalam Kebun Raya untuk 5K. Sementara untuk 10K dan 21K akan keluar Kebun Raya menuju Suryakencana dan Pajajaran, tentunya juga SSA. Uniknya kita akan melewati berbagai ikon di Kota Bogor,” jelasnya.
Yang unik juga, panitia menyiapkan finisher tee (jersey khusus untuk yang finish) dalam ketgori 21K. Jersey tersebut dibuat dengan bahan daur ulang. “Bahannya itu 50 persen polyester, 50 persen lagi recycle dari bahan apapun dibentuk jadi kaos, termasuk sampah plastik. Ini juga sejalan dengan komitmen Pemkot Bogor yang menggaungkan eco friendly city,” pungkasnya. (rls)
Editor Deden .GP