BANDUNG,bipol.co – Disdik Jabar menyebut siswa lulusan SMA/SMK di Jawa Barat kurang memiliki mental bersaing dan tidak kuat terhadap tekanan dunia kerja. Sehingga, perlu adanya penguatan karakter agar siswa memiliki kompetensi dan mudah mendapat pekerjaan.
Kadisdik Jabar, Dewi Sartika mengaku kerap mendapat keluhan dari sejumlah perusahaan karena banyak anak yang memutuskan keluar bekerja ketika mendapat tekanan. Padahal dalam dunia kerja, tekanan dinilai sebagai hal lazim untuk meningkatkan kompetensi.
“Beberapa perusahaan mengeluh karena anak-anak kita bahasa Sunda mah epes meer gitu, misalnya kena teguran atau apa mereka mundur, merod gitu dan sebagainya,” ujar Dewi di Bandung, Kamis (25/07/2019).
Dijelaskannya, penguatan karakter dinilai penting karena Jawa Barat adalah provinsi yang memiliki kawasan industri cukup banyak dan menjadi pusat ekonomi. Namun, fakta-fakta di kawasan industri seperti Subang, Purwakarta dan Bekasi para pegawai banyak yang bukan asli Jawa Barat.
“Pegawainya lebih banyak bukan dari Jawa Barat karena Jawa Barat anak-anaknya kadang-kadang mungkin hanya bertahan dua sampai 2,5 tahun,” imbuhnya.
Selain karakter, ungkap Dewi, perhatian berikutnya yang tidak kalah penting adalah penguatan dan pemahaman literasi siswa lulusan SMA/SMK. Pasalnya, dunia kerja selalu mengedepankan profesionalisme, di mana siswa dituntut memiliki kompetensi yang baik.
“Sekarang memang betul-betul profesional, jadi literasi itu bisa literasi bahasa. Ini yang terus menerus dikuatkan termasuk juga literasi-literasi keuangan,” ujarnya.**
Reporter: Iman Mulyono
Editor : Herry Febriyanto