JK: Kita Tidak Sadar, Banyak Negara di Dunia Ingin Mencontoh Indonesia

- Editor

Sabtu, 3 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Presiden, Jusuf Kalla.* ist.

Wakil Presiden, Jusuf Kalla.* ist.

SUMBAWA, bipol.co –  Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), mengatakan Indonesia dengan penduduk Muslim terbesar dan keberagaman suku, agama, dan ras menjadi contoh kehidupan toleransi bagi negara lain di dunia.

“Kadang-kadang kita tidak menyadari banyak negara di dunia ini yang justru ingin mencontoh kehidupan keagamaan di Indonesia,” kata Wapres Jusuf Kalla saat mengunjungi Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (3/8/2019).

Wapres menekankan keberagaman yang ada di Indonesia menjadi nilai lebih untuk menyebarkan kehidupan toleransi kepada dunia, khususnya karena negara-negara Islam di Timur Tengah sudah runtuh akibat perang.

Indonesia pun, lanjut JK, tidak lagi mengirimkan mahasiswa untuk belajar agama Islam ke Afganistan, Suriah, Libya, Irak, dan Yaman karena negara-negara Islam tersebut tidak bisa dijadikan patokan Islam “wasathiyah”.

“Oleh karena itu, maka harapan dunia Islam, harapan kita semua bahwa Indonesia mempunyai peran besar. apalagi negara kita yang menganut wasathiyah yang moderat tentu menjadi upaya yang penting,” katanya.

Untuk mewujudkan Islam jalan tengah, menurut JK, di Indonesia perlu kehadiran sekolah berbasis Islam atau pondok pesantren yang mengajarkan konsep moderasi tersebut.

“Jadi Islam wasathiyah bukan hanya dipraktikkan di Indonesia, tapi juga diajarkan dengan cara mendidik generasi muda, mendidik siswa-siswa dari berbagai bangsa yang mempunyai pemahaman sama” ujarnya.

JK meninjau Pesantren Modern Internasional Dea Melala sekaligus meresmikan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas pesantren yang berada di Desa Pamangong, Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa, NTB, Sabtu.

Dalam kunjungannya, Wapres JK didampingi Pimpinan Pondok Pesantren Internasional Dea Malela, Din Syamsuddin, dan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, juga menyempatkan bersilaturahmi dengan pengurus Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dea Malela, tenaga guru, santri dan santriwati, serta wali santri. (ant)

 

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB