“Kita tahu Jawa itu adalah wilayah dengan satu cadangan listrik sangat besar,” kata Irawan kepada Antara saat dihubungi di Jakarta, Minggu (4/8/2019).
Menurut Irawan, cadangan digunakan untuk mengatasi situasi-situasi seperti yang terjadi saat ini yakni pemadam listrik akibat adanya gangguan.
Ia mencontohkan di wilayah pemilihannya Sumetara Utara yang tadinya mengalami krisis listrik sekarang sudah memiliki cadangan sampai tujuh persen. Wilayah dengan cadangan listrik kecil bila terjadi satu masalah di pembangkit akan terjadi pemadaman bergilir.
Berbeda dengan Jawa yang menurut dia memiliki cadangan sudah di atas 30 persen, sehingga ketika terjadi suatu masalah dipembangkit tidak lantas melakukan pemadaman sedemikian besar.
“Tapi kan sudah ada pernyataan mereka (PLN) mengaktifkan pembangkit di dua lokasi. Ini harus segera untuk mengatasi masalah yang terjadi di Suralaya,” kata Irawan.
Untuk itu Irawan mendesak agar PLN dengan kekuatan penuh untuk memulihkan layanannya sehingga publik tidak dirugikan dengan adanya pemadaman listrik.
“Meskipun ini hari libur pelayanan publik tidak ada liburnya. PLN harus segera mengatasinya dengan kekuatan penuh,” kata Irawan.
Irawan juga mengatakan sesegera mungkin akan menghubungi pihak PLN dan mengkonfirmasi permasalahan yang ada dan mengkomunikasi solusi yang harus dilakukan. Ia mengatakan urusan listrik harus segera diatasi dengan solusi secepatnya karena berdampak pada kerugian di masyarakat, dan seluruh pengguna listrik.
Menurut dia, waktu enam jam untuk memulihkan saluran listrik adalah waktu yang akan lama. Tapi dengan mengaktifkan beberapa pembangkit cadangan yang dimiliki, walau tidak menyelesaikan secara total masalah pemadaman setidaknya dapat mengurangi pemadaman.
“Sekali lagi listrik di Jawa sudah yang paling tinggi cadangannya, kalau tinggi cadangan, katakanlah 30 persen, lalu ada masalah beberapa tidak berfungsi cadangan itu berarti tidak aktif dipakai baru digunakan pada situasi seperti ini,” kata Irawan.
“Maka maksimalkan cadangan yang ada, walau tidak bisa mengatasi total masalah, paling tidak sudah meminimalisir,” katanya menambahkan.
PT PLN meminta maaf atas pemadam listrik yang terjadi di sejumlah wilayah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang terjadi Minggu mulai pukul 11.48 WIB.
Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka dalam keterangan tertulisnya menjelaskan penyebab padamnya listrik di wilayah Jabodetabek dikarenakan adanya gangguan Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya yang mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (Off). Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip.
Sedangkan di Jawa Barat juga terjadi gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV yang mengakibatkan padamnya sejumlah area diantaranya Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi dan Bogor. (ant)