Gempa Banten Tidak Picu Listrik Padam

- Editor

Selasa, 6 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA.bipol.co – Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muhammad Sadly menyatakan listrik padam massal yang terjadi tidak ada kaitannya dengan peristiwa gempa bumi yang berpusat di selatan Banten dengan magnitudo 6,9.

Kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/8/2019), Sadly mengatakan waktu terjadinya gempa Banten adalah Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB. Sementara pemadaman listrik Minggu (4/8) pukul 11.45 WIB, maka rentang waktu kedua kejadian tersebut terpaut cukup lama.

“Jika padamnya listrik akibat gempa maka listrik padam sudah terjadi sejak Jumat (2/8) malam setelah pukul 19.03 WIB,” kata dia.

Lebih lanjut, Sadly mengatakan peta tingkat guncangan gempa bumi (shake map) Banten menyebabkan guncangan terbesar terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta dalam skala intensitas III-IV MMI.

Skala itu, kata Sadly, berarti getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu hingga jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Dampak gempa semacam itu, lanjut Sadly, belum mampu menimbulkan kerusakan pada struktur bangunan yang kuat. Apalagi jarak antara pusat gempa atau episenter dan lokasi PLTU Suralaya, Merak, Banten sejauh 211 kilometer sehingga percepatan getaran tanah di Suralaya nilainya sangat kecil dan tidak memungkinkan terjadinya kerusakan.

Merujuk siaran pers PT PLN Persero, Sadly mengatakan padamnya listrik di wilayah Jakarta disebabkan oleh gangguan pada gas turbin 1 sampai 6 di Suralaya. Selain itu, gangguan juga terjadi di pembangkit listrik tenaga gas turbin Cilegon, Banten.

Gangguan itu, kata dia, menyebabkan aliran listrik di Jabodetabek mengalami pemadaman. Pemadaman listrik lainnya juga termasuk di wilayah Jawa Barat karena gangguan transmisi sutet 500 kV.

“Berdasarkan press rilis PLN, dapat disimpulkan bahwa padamnya listrik massal di beberapa daerah tidak diakibatkan oleh peristiwa gempa bumi,” katanya. (ant)

Editor  Deden .GP


KOMENTAR

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB