Ini Penjelasan Pertamina Ihwal Tumpahan Minyak

- Editor

Jumat, 9 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Darmawan H Samsu (kanan) didampingi oleh Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Meidawati (kiri) dan Incident Management Team Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), Taufik Aditiyawarman (tengah) memberikan paparan terkait penanganan terhadap tumpahan minyak di anjungan YYA-1 PHE ONWJ di Laut Jawa, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (8/8/2019). (ant)

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Darmawan H Samsu (kanan) didampingi oleh Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Meidawati (kiri) dan Incident Management Team Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), Taufik Aditiyawarman (tengah) memberikan paparan terkait penanganan terhadap tumpahan minyak di anjungan YYA-1 PHE ONWJ di Laut Jawa, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (8/8/2019). (ant)

JAKARTA.bipol.co- Pertamina saat ini menggunakan 4.700 meter static oil boom untuk mengatasi tumpahan minyak dari sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi di Blok Offshore North West Java (PHE ONWJ).

“Sekarang terdapat 4.700 meter static oil boom untuk menghadang oil spill dari sumber utama,” kata Incident Commander PHE ONWJ Taufik Adityawarman di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Selain itu, masih terdapat 600 meter movable oil boom untuk mengadang tumpahan minyak yang lepas dari sumber utama.
Pihaknya juga menggunakan empat oil skimmer untuk mengangkat dan menyedot tumpahan minyak. Oil skimmer adalah alat untuk memisahkan minyak dari permukaan cair, dan biasa digunakan untuk menyaring minyak.

Untuk mendukung kerja pembersihan minyak di laut, Pertamina menggunakan 44 kapal untuk combat oil spill, penampungan sementara minyak, serta pemadam kebakaran yang siap siaga.

Di garis pantai, Pertamina memasang 2.520 meter jaring untuk menyaring minyak serta 3.000 meter oil boom yang diletakkan di muara sungai. Pembersihan pesisir pantai dilakukan oleh tim penanganan bersama dengan masyarakat daerah yang terdampak.

Sampai 7 Agustus pukul 18.00 WIB, tercatat sebanyak 3.965,71 barel telah diangkat dari lepas pantai. Sedangkan dari pantai sebanyak 1.047.386 karung telah diangkat, rata-rata berat per karung adalah 4,6 kilogram. Total tonase yang telah diangkat dari darat adalah lima ton. Sedangkan estimasi tumpahan minyak per karung maksimal sepuluh persen. (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB