BANDUNG,bipol.co – Peningkatan pertumbuhan penduduk dinilai menjadi ancaman bagi ketersediaan lahan hutan di Jawa Barat. Jumlah penduduk yang besar membuat ruang untuk tempat tinggal turut bertambah dan menggeser hutan.
Pengamat Kehutanan Universitas Wibawa Mukti (Unwim) Sumedang, Yudi Rismayadi menyebut, lahan perkotaan yang semakin sempit tidak menutup kemungkinan akan menggerus hutan di pinggiran kota menjadi tempat tinggal atau perumahan. Tentunya, perlu perhatian bersama untuk kelestarian hutan di Jawa Barat.
“Jadi perkembangan jumlah penduduk mau tidak mau konsekuensinya pada pertambahan infrastruktur pemukiman, tentu akan berpengaruh terhadap lingkungan salah satunya hutan,” ujar Yudi dalam kegiatan Japri (Jabar Punya Informasi) di Gedung Sate, Bandung Jumat (16/8/2019).
Dijelaskannya, saat ini porsi kawasan hutan di Jawa Barat memang masih dalam kategori ideal. Namun, menjamurnya industri di Jawa Barat juga menjadi salah satu perhatian dan tantangan lain untuk menjaga luas lahan hutan di Jawa Barat agar tidak terus terkikis.
“Kan ada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), di sana jelas dicantumkan mana wilayah hutan, mana wilayah industri, mana wilayah pemukiman,” imbuhnya.
Yudi menyatakan, hutan sebagai penyangga kehidupan masyarakat harus tetap dilestarikan agar ekosistem berjalan seimbang. Untuk itu, dirinya menilai tidak hanya luasan saja, melainkan mutu kawasan hutan juga patut diperhatikan.
“Jangan sampai hutan di Jawa Barat menjadi lahan kritis, jangan sampai populasi bertambah kemudian terjadi perambahan hutan,” kata Yudi.**
Reporter: Iman Mulyono
Editor: Ude D Gunadi