BANDUNG, bipol.co – Perusahaan Umum (Perum) Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Barat dan Banten mengungkapkan, bisnis perhutanan telah menyentuh sektor pariwisata. Situasi tersebut, dinilai menjadi keuntungan bagi Provinsi Jawa Barat yang memiliki hutan seluas 816.603 hektar.
Kepala Departemen (Kadep) Pengembangan Bisnis Perum Perhutani Divre Jawa Barat dan Banten, Cucu Suparman, menyebut pengamanan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dan sejumlah terobosan perlu dilakukan guna meningkatkan potensi bisnis wisata hutan. Jika berhasil dikelola, roda ekonomi masyarakat sekitar akan berputar.
“Kita lakukan pemantapan kawasan, serta kolaborasi dengan masyarakat,” kata Cucu saat menjadi pembicara dalam Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat lalu.
Dijelaskannya, trend bisnis wisata tidak lepas dari panorama alam yang indah. Sekira 15% pendapatan Perum Perhutani, berasal dari wisata alam, seperti Kawah Putih, kawasan Ciwidey, kawasan Galunggung, Cilember, serta kawasan di Bandung Utara, yakni Cikole yang memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan.
Untuk itu, Perum Perhutani sedang berupaya mengeksplorasi peluang bisnis perhutanan yang baru, termasuk mencari sumber energi yang terbarukan lainnya di Jawa Barat. Menurutnya, Perum Perhutani juga sedang mengembangkan biomassa yang merupakan energi kimia dari organisme.
“Salah satunya biomassa, dari jenis tanaman Kaliandra dan Gamal, produk akhirnya di antaranya Wood Pellet,” ucapnya.
Wood Pellet merupakan bahan bakar pengganti batubara yang dimanfaatkan untuk penghangat ruangan, kompor, dan pengeringan pakaian. Wood Pellet menjadi sumber energi alternatif ramah lingkungan dengan kadar co2 yang rendah, sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna.
Peneliti Kehutanan dari Universitas Wijaya Mukti (Unwim), Yudi Rismayadi, mengatakan Jawa Barat memiliki potensi bisnis perhutanan karena luas hutan yang tergolong besar. Jawa Barat juga memiliki daerah aliran sungai (DAS) dan waduk yang menjadi penyangga kebutuhan air di Jawa Barat.
“Situasi tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat Jabar. Bila dikelola baik, maka bisa mendorong kesejahteraan masyarakat Jawa Barat,” kata Yudi.**
Reporter: Iman Mulyono
Editor: Hariyawan