Menurut Gatot, pihaknya saat ini masih dalam koordinasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk membicarakan teknis-teknis detail Pra-PON 2020 tersebut.
Rapat terkait hal itu rencananya dilangsungkan dalam waktu dekat. Di sana akan dibahas beberapa hal tentang tanggal, format dan tempat pelaksanaannya. “Rapat berikutnya di bulan Agustus ini,” tutur Gatot.
Tentang peserta Pra-PON 2020, Gatot memperkirakan pesertanya berasal 22 provinsi dari total 34 provinsi di Indonesia.
Sebab, sebanyak dua tim provinsi tidak perlu mengikuti Pra-PON 2020 karena sudah pasti lolos ke PON 2020 yaitu juara PON 2016 dan tuan rumah PON 2020.
Selain itu, 10 tim dari Pulau Sumatera juga tidak mengikuti Pra-PON 2020 sepak bola serentak. Alasannya, kesepuluh tim itu meminta kualifikasi PON 2020 dialihkan ke Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) 2019 yang berlangsung di Bengkulu.
“Mereka minta PraPON itu sekaligus Porwil saja. Namun nanti berapa tim dari Porwil yang berhak ikut PON 2020 akan dibahas dalam rapat Komite Eksekutif PSSI, termasuk untuk 22 tim peserta Pra-PON 2020 nanti bagaimana proses seleksinya, berapa kuota yang diambil,” kata Gatot.
PON 2020 akan digelar di Papua mulai 20 Oktober 2020 dan dijadwalkan berakhir pada 2 November 2020. (ant)