Kenaikan Iuran BPJS Beratkan Masyarakat

- Editor

Senin, 2 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi.(foto/Ant)

Ilustrasi.(foto/Ant)

LAMPUNG,bipol.co – Pengamat ekonomi Universitas Lampung Asrian Hendi Cahya mengatakan kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang mencapai 100 persen akan memberatkan masyarakat dan mengurangi tingkat keaktifan peserta.

“BPJS Kesehatan sebenarnya sudah sangat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan, namun jika iuran dinaikkan maka tingkat keaktifan mereka menggunakan jasa kesehatan ini akan kembali minim karena kesulitan memenuhi tarif yang cukup tinggi,” katanya di Bandarlampung, Senin (2/9/2019).

Menurutnya, dengan ekonomi masyarakat saat ini yang masih kurang, kenaikan BPJS Kesehatan pasti akan menyusahkan mereka, terlebih kebutuhan rumah tangga lainnya juga cukup tinggi. Permasalahan seperti akan menjadi problem bagi pemerintah. Satu sisi pemerintah ingin membantu BPJS Kesehatan dan di lain sisi mereka harus mencetak SDM unggul.

“SDM unggul ditentukan oleh faktor kesehatan dan pendidikan, apalagi ini adalah moto dari pemerintah pusat. Seyogyanya Pusat memberikan dana lebih untuk kedua sektor tersebut dan mengurangi dana untuk infrastruktur sehingga apa yang diharapkan bisa terwujud, tanpa membebankan masyarakat,” kata dia.

Asrian mengatakan seharusnya kenaikan iuran BPJS Kesehatan tidak semuanya dibebankan ke masyarakat walaupun kebijakan itu memang untuk membantu badan itu keluar dari permasalahannya.

“Selama ini dengan iuran yang relatif rendah saja masih banyak masyarakat yang tidak aktif membayar, apalagi tarifnya dinaikkan justru akan menambah jumlah peserta pasif. Pengenaan iuran bisa berbagi, masyarakat dikenakan sekian persen dan pemerintah sekian persen,” kata dia.

Asrian mengungkapkan bahwa dengan kenaikan yang tidak relatif tinggi, masyarakat masih akan mengusahakan melunasi iuran BPJS Kesehatan tersebut sebab jasa BPJS kesehatan ini harus diakui sangat membantu masyarakat.

Dia mengatakan apabila kenaikan tarif BPJS itu sudah menjadi keputusan mutlak pemerintah maka mereka juga harus meningkatkan pelayanannya di setiap rumah sakit.

“Jangan sampai iuran sudah naik pelayanan masih lambat dan tidak maksimal, ini juga harus dipikirkan oleh pemerintah pusat,” katanya.

Sementara itu, Salah satu pengguna BPJS Kesehatan mandiri, Dudi Iskandar, warga Kota Metro Provinsi Lampung mengutarakan keberatannya.

“Saya sudah tau bila akan ada kenaikan iuran BPJS Kesehatan dua kali lipat. Ini akan memberatkan saya dan masyarakat pada umumnya,” kata dia.

Dia mengatakan boleh saja menaikkan iuran tapi tidak 100 persen seperti ini, bisa saja dilakukan bertahap dengan menimbang biaya rumah tangga lainnya dan sembako serba mahal.

“Boleh saja naik tapi hitungannya global sebagaimana yang tercantum di KK. Bila persatu orang dikenakan biaya segitu jelas berat, apalagi penghasilan saya dari buka bengkel tidak tetap,” katanya.(ant)

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB