Jampersal Dihentikan, Ibu Hamil Harus Rogoh Kocek Sendiri

- Editor

Kamis, 5 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Asisten Ekjah Kab. Bandung, H. Marlan.* dedi ruswandi

Asisten Ekjah Kab. Bandung, H. Marlan.* dedi ruswandi

SOREANG, bipol.co – Ibu-ibu hamil yang akan melahirkan di Kabupaten Bandung, terutama yang tidak mampu, kini tampaknya harus menghela nafas panjang. Pasalnya, saat persalinan, mereka harus merogoh kocek sendiri. Ini karena Pemerintah Kabupaten Bandung akan menghentikan pelayanan jaminan persalinan (Jampersal). Rencana penghentian Jampersal itu dilakukan, dengan alasan dananya habis.

Hal itu diakui Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan (Ekjah) Kabupaten Bandung, H. Marlan.

Marlan mengatakan, Jampersal itu dananya dari pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Untuk Jampersal ini, setiap tahun Kabupaten Bandung menerima kucuran dana sebesar Rp24 miliar.

“Tahun ini ada pengurangan, kita hanya menerima Rp13 miliar,” aku Marlan yang didampingi Kadis Kesehatan, Grace Mediana, di Soreang, kemarin.

Menurut Marlan, saat ini dana jampersal sudah habis. Kaitan itu, Pemkab Bandung berupaya untuk menggiring ibu- ibu hamil menjadi peserta Badan Pemberi Jaminan Sosial  (BPJS)  Kesehatan, baik mandiri atau yang dijamin pemerintah daerah.

Persoalannya, jelas Marlan, BPJS akan berlaku dua minggu setelah mendaftar.

“Jadi untuk ibu hamil yang usia kandungan baru 8 bulan, bisa saja masuk BPJS. Tapi kalau yang sudah waktunya melahirkan, itu tidak mungkin menggunakan BPJS, sedangkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) tidak boleh digunakan untuk membantu persalinan ibu hamil. Jadinya begini kalau anggaran lebih banyak digunakan ke infrastruktur,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bansung, Grace Medina, mengatakan penghentian Jampersal ini tidak hanya Kabupaten Bandung, tetapi kabupaten atau kota  lain juga sudah menghentikannya, seperti Cimahi dan Garut.

Grace mengaku, pihaknya tidak tahu pasti alasan pemerintah pusat mengurangi dana Jampersal.

“Saat mengetahui dana itu berkurang, kami sudah bolak-balik ke Kementrian Kesehatan agar mengupayakan penambahan. Tetapi, hingga saat ini tidak ada realisasi,” uangkap Grace.**

Reporter: Dedi Ruswandi

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

BPBD Kota Cimahi Gelar Kegiatan Sekolah/Madrasah aman Bencana (SMAB)
Satpol PP Kota Cimahi Sita Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal
Dikky: TPS3R Salah Satu Solusi Permasalahan Sampah di Cekungan Bandung
252 PNS Purna Bhakti, Pj Wali Kota Bandung Ucapkan Terima Kasih Atas Dedikasi Selama Ini
HARI PANGAN SEDUNIA, DKPP Jabar Akan Diseminasi Pangan Lokal dan Kampanye Stop Boros Pangan
Pemkot Cimahi Apel Gelar Pasukan Siaga Darurat Bencana Geo-Hidrometeorologi
Pj. Wali Kota Cimahi Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Asesor Evaluasi Tahap II Smart City 2024: Kota Bandung Konsisten dan Patut Dicontoh Daerah Lain

Berita Terkait

Kamis, 14 November 2024 - 14:50 WIB

Satpol PP Kota Cimahi Sita Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal

Kamis, 14 November 2024 - 07:56 WIB

Dikky: TPS3R Salah Satu Solusi Permasalahan Sampah di Cekungan Bandung

Rabu, 13 November 2024 - 18:19 WIB

252 PNS Purna Bhakti, Pj Wali Kota Bandung Ucapkan Terima Kasih Atas Dedikasi Selama Ini

Rabu, 13 November 2024 - 17:33 WIB

HARI PANGAN SEDUNIA, DKPP Jabar Akan Diseminasi Pangan Lokal dan Kampanye Stop Boros Pangan

Selasa, 12 November 2024 - 15:53 WIB

Pemkot Cimahi Apel Gelar Pasukan Siaga Darurat Bencana Geo-Hidrometeorologi

Berita Terbaru

NEWS

Sekda Herman Suryatman Gandeng Kader PKK

Kamis, 14 Nov 2024 - 22:37 WIB