BIPOL.CO, KOTA BANDUNG – Tim Asesor Evaluasi Tahap II Program Gerakan Menuju Kota Cerdas (smart city) Tahun 2024 menilai Kota Bandung telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjalankan inisiatif smart city. Hal itu berdasarkan evaluasi serangkaian kinerja Bandung smart city yang dipaparkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Senin 11 November 2024.
Koordinator Tim Asesor, Harya Widiputra mengapresiasi konsistensi Kota Bandung yang terus meningkatkan upaya implementasi program smart city sejak menjadi salah satu pionir dalam penyusunan masterplan smart city di Indonesia.
“Kota Bandung menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu. Pemerintah Kota Bandung terus memberikan perubahan yang dirasakan oleh masyarakat terkait dengan smart city,” ujarnya.
Selain itu, Harya juga menyampaikan, Kota Bandung termasuk salah satu dari 25 kota pertama yang berhasil memberikan hasil positif melalui Program Gerakan Menuju Kota Cerdas.
Ia mengakui, adanya peningkatan nyata dari usaha yang dilakukan Kota Bandung untuk memajukan kota berbasis teknologi dan layanan publik yang lebih baik.
Harya berharap, pencapaian Kota Bandung ini dapat diikuti oleh kota-kota atau kabupaten di sekitarnya dalam penerapan smart city yang lebih baik.
Menanggapi hal tersebut, Pj Sekretaris Daerah Kota Bandung, Dharmawan mengungkapkan, dalam roadmap menuju kota cerdas, Kota Bandung kaya potensi pariwisata, kuliner, sejarah, serta pendidikan.
“Dengan dukungan infrastruktur SDM dan regulasi yang memadai, Bandung berkomitmen untuk terus berinovasi agar menjadi kota yang ‘livable and lovable’,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Bandung terus berupaya memaksimalkan pengelolaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk menciptakan solusi inovatif yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Implementasi konsep smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment telah membantu meningkatkan pelayanan publik secara nyata.
Pencapaian Kota Bandung dalam dunia internasional pun diakui melalui riset yang dilakukan Eden Strategy Institute. Kota Bandung berhasil masuk dalam daftar 50 smart government dunia dan menempati peringkat ke-28, satu-satunya kota di Indonesia yang masuk dalam daftar ini.
Dharmawan menyadari, realisasi kota cerdas Bandung masih dalam proses dan belum sempurna. Untuk itu, ia membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak guna mendukung peningkatan kualitas smart city di Kota Bandung.
“Kami berupaya melakukan perbaikan secara berkelanjutan agar dapat meningkatkan pelayanan publik dan membawa Bandung menjadi ‘world class city’,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana memaparkan, untuk menciptakan smart city, ada tiga strategi yang telah Pemkot Bandung terapkan. Yakni pengembangan sumber daya manusia, penyediaan infrastruktur baik fisik maupun digital dan juga regulasi.
Kota Bandung juga telah memiliki Roadmap smart city yang dibagi dalam 5 fase yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018, yakni:
1.0 ICT digitizing
2.0 Civic engagement & Transparency
3.0 Machine to machine
4.0 Smart World Living Lab
5.0 Bandung Tecknopolis
Roadmap ini mencakup digitalisasi layanan publik dengan 300 aplikasi, keterlibatan masyarakat melalui layanan aspirasi, serta transparansi data publik. Inovasi berbasis IoT dan sensor, serta CCTV, telah diimplementasikan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban kota.
Di bidang infrastruktur digital, Bandung telah mempersiapkan jaringan fiber optik yang menghubungkan seluruh kecamatan, menjadikan Kota Bandung bebas dari blank spot. Bandung juga sedang beralih ke jaringan 5G dan telah menjadi kota percontohan nasional dalam implementasinya.
Yayan juga memaparkan, Kota Bandung memiliki Command Center sebagai pusat kendali digital yang selalu aktif 24 jam. Command Center menyediakan layanan darurat terintegrasi dengan berbagai lembaga seperti kepolisian, rumah sakit, dan pemadam kebakaran.
“Inovasi lainnya termasuk ruang-ruang kreatif di setiap kecamatan dan program Braga Beken yang mendukung kegiatan masyarakat di ruang publik sekaligus mengurangi polusi udara. Selain itu, Kota Bandung mendorong budidaya tanaman di lahan pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan sayuran mandiri melalui Buruan SAE,” katanya.
Yayan menyebut, smart city Bandung fokus pada peningkatan layanan publik, termasuk internet gratis di ruang publik dan pengembangan portal layanan Sadayana.
Ia optimis bahwa berbagai inovasi ini akan terus membawa perubahan positif bagi masyarakat Bandung. **