BANDUNG, bipol.co – Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengungkapkan, informasi tentang air garam dalam baskom yang dapat menciptakan hujan adalah hoaks alias berita bohong.
“Itu hoaks,” kata Kepala BBTMC BPPT Tri Handoko Seto, Jumat (13/9/2019).
Seperti dikutip dari ayobandung.com, Seto menuturkan tidak mungkin menciptakan hujan dengan mekanisme semikro menggunakan satu ember air tiap rumah dan ajakan ratusan ribu rumah dengan harapan akan ada jutaan meter kubik uap air.
Dengan asumsi 10 liter air dalam satu ember, katanya, maka hanya ada ribuan meter kubik air yang terkumpul dengan ajakan ratusan ribu rumah. Dengan begitu, untuk mendapatkan jutaan meter kubik air, perlu ratusan juta ember. Itu pun jika semua air yang ditempatkan di ember menguap semua, jadi tidak benar menciptakan hujan dengan mekanisme sesederhana itu.
Seto mengatakan banyak persyaratan untuk membentuk awan hujan selain penguapan yang sangat banyak, juga diperlukan pola angin yang mengarahkan uap air agar terjadi kondensasi di suatu daerah.
Namun, pola angin tersebut dapat berubah-ubah dan mengakibatkan uap air tertarik entah ke arah tertentu. Menurut Seto, yang perlu dilakukan adalah tidak membakar hutan dan lahan di musim kemarau agar tidak memperburuk kondisi lingkungan. “Jangan pernah sekalipun membakar hutan dan lahan di musim kemarau. Kalau lihat api segera dipadamkan,” kata Seto.
Belakangan beredar berita hoaks melalui broadcast sosial media, yang mengajak menaroh air di dalam baskom dan menyimpannya di luar rumah. Aksi itu dinilai bisa mendatangkan hujan di saat musim kemarau yang terjadi saat ini.
Berikut contoh broadcast tersebut: “Sediakan baskom air yang dicampur garam dan letakkan di luar rumah, biarkan menguap, jam penguapan air yang baik sekitar pukul 11.00 sampai dengan 13.00 WIB, dengan makin banyak uap air di udara semakin mempercepat kondensasi menjadi butir air pada suhu yang makin dingin di udara. Dengan cara sederhana ini diharapkan hujan makin cepat turun. Semakin banyak warga yang melakukan ini di masing-masing rumah, ratusan ribu rumah maka akan menciptakan jutaan kubik uap air di udara. Lakukan ini satu rumah cukup 1 ember air garam, Sabtu pukul 10.00 serempak.. Mari kita sama-sama berusaha untuk menghadapi kemarau kian parah ini.”
Editor: Ude D Gunadi