BANDUNG.bipol.co – Bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional 2019, Kota Bogor kembali menyabet penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) tanpa catatan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dalam sebuah prosesi di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (15/9/2019).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Rakhmawati yang mewakili Wali Kota Bogor Bima Arya. Tampak hadir dalam momen tersebut Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota Kompol Fajar Hari Kuncoro.
Sebelumnya selama enam tahun terakhir, Kota Bogor telah meraih sejumlah penghargaan serupa dalam ajang dwi tahunan tersebut. Sebut saja pada 2013 dan 2015 mendapatkan piagam WTN bidang angkutan, lalu pada 2017 meningkat menjadi piala penghargaan WTN untuk semua bidang, salah satunya keselamatan lalu lintas.
“Alhamdulillah di 2019 ini kami meraih penghargaan WTN tanpa catatan. Ini merupakan bukti kolaborasi yang cukup berjalan baik antara Pemkot Bogor, Polresta Bogor Kota dan masyarakat dalam menyediakan sistem layanan transportasi, baik yang sudah maupun yang akan dilakukan ke depannya,” ungkap Rakhmawati usai menerima penghargaan di Jakarta.
Bagi Rakhma, penghargaan tersebut harus dijadikan stimulus untuk memberikan pelayanan transportasi di Kota Bogor yang lebih baik lagi. “Penghargaan ini memang diberikan kepada daerah yang pengelolaan transportasinya baik. Tapi kami tidak memungkiri masih banyak yang harus terus ditingkatkan,” jelasnya.
Sejumlah program yang menjadi nilai tambah untuk Kota Bogor dalam penerimaan penghargaan tersebut adalah pemberlakukan jalur SSA (Sistem Satu Arah), peremajaan angkutan, peningkatan fasilitas pedestrian, Area Traffic Control System (ATCS) dan program lalu lintas dan angkutan lainnya. Ke depan, Pemkot Bogor akan fokus pada proses konversi angkot menjadi bus Trans Pakuan, rerouting dan penyediaan transportasi publik trem.
“Tadi disampaikan Pak Menteri, bahwa kota-kota yang mendapatkan WTN ini akan diberikan apresiasi, banyak program yang dimasukan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah-daerah yang menerima WTN. Salah satunya misalnya bantuan subsidi, bus dan lain sebagainya,” terangnya.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya menuturkan bahwa penyerahan penghargaan ini merupakan upaya pembinaan dari Kementerian Perhubungan kepada Pemerintah Daerah agar memenuhi kriteria bagi penyelenggaraan pelayan transportasi dan fasilitas publik.
“Baru saja menyerahkan penghargaan Wahana Tata Nugraha untuk pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota. Ini adalah upaya pembinaan bagi Kemenhub agar semua pihak itu memenuhi kriteria-kriteria yang kita berikan. Ada yang sudah maksimal namun ada juga yang belum maksimal dan ini kita pantau setiap 2 tahun sekali,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan, penghargaan WTN 2019 ini dianggap dapat menunjukkan peningkatan kinerja di setiap Provinsi, Kabupaten dan Kota. “Sejauh ini apa yang kita lakukan relatif cukup baik dan oleh karenanya dengan upaya memberikan evaluasi setelah dua tahun, ini menunjukkan peningkatan kinerja di setiap Provinsi Kabupaten Kota. Peningkatan ini penting, karena ekspektasi Pak Presiden bahwa kinerja kota-kota ini harus didukung dan didorong dengan suatu mekanisme dan evaluasi,” pungkas Menhub.
Kementerian Perhubungan memberikan penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2019 kepada 92 Pemerintah Daerah dari 152 Kabupaten/Kota yang dinilai. Adapun anggota tim penilai Penghargaan WTN 2019 ini merupakan perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, Akademisi dan Pakar Transportasi. (rls)
Editor Deden .GP