Kebakaran Hutan di Kotawaringin Capai 800 Hektar

- Editor

Selasa, 24 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hingga Jumat petang (13/9), para petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung dan petugas kehutanan berupaya memadamkan api yang membakar hutan di kawasan Kawah Putih, Rancabali, Kabupaten Bandung.* dedi ruswandi

Hingga Jumat petang (13/9), para petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung dan petugas kehutanan berupaya memadamkan api yang membakar hutan di kawasan Kawah Putih, Rancabali, Kabupaten Bandung.* dedi ruswandi

SAMPIT, BIPOL.CO – Kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, saat ini sudah menghanguskan sekitar 800 hektare dan jumlahnya diperkirakan akan bertambah karena kebakaran lahan masih terjadi.

“Luasan lahan yang terbakar belum kami hitung secara pasti tapi kemarin memang ada data tapi perkiraan sudah di atas 700 hektare. Mungkin hampir 1.000 hektare, kemarin sudah 800-an hektare tapi belum kami rilis. Dalam dua atau tiga minggu kedepan diperkirakan bisa mencapai di atas 1.000 hektare,” jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf di Sampit, Selasa (24/9/2019).

Menurut dia, kebakaran masih terjadi di Kotawaringin Timur. Selain di seputaran Kota Sampit, kebakaran lahan juga masih terjadi di sejumlah kecamatan.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur meningkatkan status siaga menjadi tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan mulai 17 September 2019 karena kebakaran lahan meningkat dan terjadi di 17 kecamatan yang ada di kabupaten ini.

“Kekeringan akibat kemarau yang terjadi saat ini sudah sangat ekstrem. Potensi kebakaran lahan sangat tinggi karena lahan dan semak menjadi kering sehingga mudah terbakar,” ujarnya.

Parahnya, kata dia lahan yang terbakar umumnya lahan gambut sehingga sulit dipadamkan karena api membakar hingga ke dalam tanah. Jika pemadaman kebakaran hanya di permukaan, dalam waktu singkat api dari dalam tanah akan kembali muncul dan menjalar.

Api tidak mati jika lahan gambut belum terendam. Untuk itulah pemadaman kebakaran lahan gambut terpaksa dilakukan berulang-ulang agar gambut menjadi basah dan api di dalam tanah benar-benar padam.

Kebakaran lahan yang menimbulkan asap telah membawa dampak buruk bagi masyarakat. Saat ini sudah 4.000 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terjadi di Kotawaringin Timur. Asap juga membuat sekolah terpaksa diliburkan dan penerbangan beberapa kali terganggu.

“Kekeringan sangat ekstrem ini diperkirakan terjadi hingga Oktober 2019. Pembakaran sampah pun membahayakan, apalagi pembakaran lahan perorangan dan perkebunan yang disengaja. Polres menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap pembakar lahan,” tambahnya.

Yusuf menyebutkan, modifikasi cuaca hujan buatan yang dipusatkan di Palangka Raya mulai berimbas ke Kotawaringin Timur. Sejumlah wilayah sempat diguyur hujan meski curah hujannya kecil atau rendah.

Untuk menekan kebakaran hutan dan lahan, Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Kotawaringin Timur meningkatkan patroli. Langkah ini sebagai antisipasi dini dan penanganan cepat jika terjadi kebakaran lahan.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat turut membantu penanggulangan kebakaran hutan dan. Kepedulian semua pihak akan menjadi modal besar dalam menanggulangi masalah ini,” ujar Yusuf. (ant)**

 

Editor: Ude D Gunadi

Berita Terkait

Puluhan Murid Keracunan Usai Menyantap MBG, Kepala BGN Sebut Ada Kelalaian
Temuan BPOM-BPJPH, Produk Makanan Berlabel Halal Ternyata Mengandung Babi
Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
Jokowi Tunjukkan Ijazah ke Wartawan, Tapi Dilarang Ngambil Gambar, Kamera dan Handphone Dikumpulkan
Titiek Puspa Wafat dalam Usia 87 Tahun, Sempat Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H
Bawaslu Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi, Rahmat Bagja: Kita akan Gandeng Lagi Masyarakat untuk Tegakkan Kedaulatan Rakyat
Ngeri! Guru Besar UGM Diduga Berbuat Kekerasan Seksual Terhadap Mahasiswi Sejak 2023
Panglima TNI Dampingi Menlu RI Lepas Bantuan Kemanusian Untuk Myanmar

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 12:09 WIB

Puluhan Murid Keracunan Usai Menyantap MBG, Kepala BGN Sebut Ada Kelalaian

Rabu, 23 April 2025 - 11:00 WIB

Temuan BPOM-BPJPH, Produk Makanan Berlabel Halal Ternyata Mengandung Babi

Jumat, 18 April 2025 - 14:16 WIB

Ratusan Jenderal Tandatangani Pernyataan Sikap, Usul Pergantian Gibran dan Reshuffle Menteri Pro-Jokowi

Kamis, 17 April 2025 - 07:47 WIB

Jokowi Tunjukkan Ijazah ke Wartawan, Tapi Dilarang Ngambil Gambar, Kamera dan Handphone Dikumpulkan

Kamis, 10 April 2025 - 19:29 WIB

Titiek Puspa Wafat dalam Usia 87 Tahun, Sempat Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H

Berita Terbaru