Petani di Kabupaten Bandung Kehilangan 1.675 Ton Produksi Padi

- Editor

Sabtu, 28 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SOREANG, bipol.co – Kemarau panjang yang terjadi saat ini telah menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung. Kekeringan yang terjadi di 27 kecamatan itu tidak hanya menyebabkan krisis air, namun juga telah menyebabkan ratusan hektar sawah dilanda kekeringan.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bandung, H. Tisna Umaran, lahan sawah yang telah dilanda kekeringan di Kabupaten Bandun saat ini mencapai 896 Ha. Sehingga para petani kehilangan produksi padi sebesar 1.675 ton gabah.

Tidak hanya itu, papar Tisna, akibat kekeringan tersebut petani telah mengalami kerugian sebesar Rp 8,043 miliar lebih. “Itu dengan asumsi harga Rp 46,8 juta/ton,” papar Tisna Umaran saat Ngawangkong bari Ngopi di Taman Uncal, Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Jum’at (27/9/2019).

Hadir pula pada acara yang diselenggarakan Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bandung tersebut Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, H Ahmad Djohara, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan Kabupaten Bandung, H Kawaludin dan perwakilan dari Dinas Perkimtan.

Tisna Umaran menjelaskan, lahan yang dilanda kekerngan terluas terjadi di Kecamatan Ciparay mencapai 36 Ha, Cicalengka 17 Ha, dan Kecamatan Cikancung 12 Ha.

Dari 896 hektar lahan yang dilanda kekeringan itu seluas 497 Ha masuk klasifikasi berat, 249 Ha sedang, dan 147 ha masuk klasifikasi ringan. Sedangkan jumlah luas lahan tanaman (standing crops) mencapai 15.400 hektare.

Dinas Peranian, kata Tisna, saat ini telah melakukan upaya penanggulangan kekeringan tersebut bersama pihak BPBD, Disperkimtan dan pihak terkait lainya. Antara lain, memobilisasi pompa air, pembuatan sumur pantek, dan merekomendasikan petani berbudidaya tanaman sedikit air. Sedangakan untuk kesejahteraan petani, pihaknya menyarankan petani untuk ikut asuransi usaha tani padi (AUTP).

“Sebenarnya musim kemarau panjang bermanfaat bagi tanaman, karena saat kekeringan ada sirkulasi udara melalui retakan tanah serta akan mematikan hama,” ujarnya.

 

Reporter  : Deddy Ruswandi

Editor      :  Deden .GP

 

 

 

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB