BANDUNG BARAT, bipol.co – Dampak dari Sidak Bupati Bandung Barat, H. Aa Umbara Sutisna di pelataran masjid lingkungan Kantor Kabupaten Bandung Barat (KBB), menjadi pemikiran Bupati terhadap proyek-proyek lain yang ada di KBB.
“Saya akan memberikan warning bagi seluruh pengusaha yang mendapatkan proyek, baik lelang maupun penunjukan langsung (PL) di KBB. Harus bisa mempertahankan kualitas kerjaannya,” kata Aa Umbara Sutisna, usai acara di Grafika Cikole, Kamis (10/10/2019)
Menurutnya, masalah yang kemarin (proyek TPT, Red.) di Masjid As Shidiq, menjadi pelajaran untuk para pengusaha agar dapat mengerjakan secara baik sesuai sepesifikasi. Jangan sampai terulang kembali ada pekerjaan jelek seperti TPT di masjid KBB.
“Saya lihat dalam adukannya tidak sesuai takaran. Aaturannya, dalam satu semen dan pasirnya harus sesuai aturan tidak asal-asalan. Sekarang kita sedang melakukan lab (laboratorium) adukan tersebut, nanti hasilnya bisa diketahui seperti apa,” tuturnya.
Aa Umbara mengingatkan, pihaknya akan terus melakukan sidak di mana-mana, mulai dari proyek hotmix, beton, dan lainnya.
“Logikanya, di lingkungan kantor bupati saja sudah seperti itu, bagaimana dengan yang tidak kelihatan di luar sana. Pokoknya tungu saja, kita tidak akan memberitahukan kapan sidak berikutnya akan dilakukan,” kata Aa Umbara.
Tindakan ini, ungkapnya, salah satu bentuk upaya untuk meminimalisir adanya pekerjaan di KBB yang dinilai kurang bagus. Kalau dari sejak dini ada teguran dari pemerintah pada pelaksana pekerjaan, itu bisa diperbaiki untuk lebih bagus.
“Daripada nanti sudah selesai pekerjaannya bermasalah dengan aparat penegak hukum (APH), lebih baik sekarang diperbaiki. APH pun tidak akan turun,” jelasnya
Aa Umbara mengimbau, para pengusaha di KBB untuk menjaga kwalitas pekerjaan dengan tidak mengurangi volume, karena pengusaha telah diatur dalam keuntungannya sekitar 10 persen.
“Jangan terlalu jumping dalam mengambil keuntungan, apalagi sampai 20 persen lebih, yang nantinya bisa mengurangi kualitasnya,” terangnya.
Nanti, jika masih ditemukan ada pengusaha dalam pengerjaanya kurang bagus, saya akan memberikan teloransi satu sampai dua kerjaan. Kalau masih seperti itu (kurang bagus), terpaksa akan kami black list.
“Ini jadi catatan kita ke depan. Biasanya pengusaha suka ganti perusahaan, tapi orangnya masih tetap yang itu,” ujar Aa Umbara
Aa Umbara mengatakan, pihaknya sudah mengintruksikan pada Kepala Dinas PUPR untuk memanggil orang-orang yang terlibat di proyek itu, mulai dari konsultan perencana, konsultan pengawasan, dan kontraktornya.
“Mumpung sekarang masih tahap pekerjaan bisa diperbaiki. Kalau diperbaiki bisa bagus ‘kan, tidak ada masalah,” pungkasnya.**
Reporter: Buhori
Editor: Hariyawan