SOREANG,bipol.co -Sebanyak 759 calon kepala desa dari 199 desa di Kabupaten Bandung siap bertarung dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, 26 Oktober 2019. Ratusan calon kepala desa tersebut akan dipilih masyarakat di 2094 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 199 desa.
Jumlah calon kepala desa tersebut, sebagian merupakan hasil penyaringan akademisi khususya bagi bakal calonnya yang lebih dari lima orang.
Diperkirakan ada ribuan bakal calon yang telah mendaftarkan diri untuk menjadi calon kepala desa di Kabupaten Bandung tahun ini.
Namun sayang Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung, H Tata Irawan, tidak menjelaskan lebih rinci soal jumlah balaon kepal desa yang mendaftarkan diri untuk menjadi calon kepala desa pada Pilkades serentak 2019 ini.
“Sekarang sudah masuk tahap calon, teidak berbicara soal bakal calon lagi,” jawab Tata Irawan, saat ditanya, disela pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Santiaji Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Bandung tahun 2019, di Sahid Sunshine Resort, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (14/10/2019).
Yang jelas, tutur Tata Irawan, para calon kepala desa tersebut pada 20 sampai 23 Oktober 2019 akan memasuki masa kampanye calon kepala desa di masing-masing desa-nya.
Dalam kampanye tersebut, jelas Tata, dari awal sudah diatur mengenai tata tertib pelaksanan Pilkades oleh Panitia Pilkades di masing-maaing desanya.
Dalam pelaksanan kampanye, dilakukan tidak oleh masing-masing calon, tapi secara bersama-sama sesuai jadual masa kampanye.
“Masa kampanye dilakukan bersama-sama, tidak sendiri-sendiri, atau abring-abringan, karena waktubya meped hanya tiga hari. Baik kampanye dialogis, penyampaian visi misi sampai kampanye sosialisasi calon pada masyarakat, sudah diatur dalam tata tertib,” ucap Tata.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung, H Teddy Kusdiana, mengatakan, penyelenggaran Pilkades serentak di Kabupaten Bandung yang akan berlangsung 26 Oktober 2019 di 199 desa, diharapkan berjalan aman, lancar, sukses tanpa ekses.
“Berkaca pada Pemilu 2019, berkat sinergitas semua elemen, berjalan sukses aman tanpa eksek, nol persen tanpà gugatan. Ini supaya dijadikan contoh agar pilkades berjalan aman lancar sukses tanpa ekese,” papar Teddy, dalam kesempatan itu.
Pilkades menyerap anggaran yang cukup besar, karena itu semua yang terlibat dalam pelaksanaan pilkades bisa melaksakan pilkades dengan sebaik baiknya.
“KPPS ujung tombak dalam pelaksanaan pilkades, diharapkan bisa menjalankan tugas dengan sukses, aman dan lancar. Santiaji ini semoga dimanfaatkan oleh peserta untuk mendapatkan wawasan dalam pelaksanaakn pilkades. Sekecil apa pun kesalahan administaasi akan berakibat patal dalam pilkades,” katabTeddy.
Teddy juga meminta, panitia harus siap netral dan fokus pada pelaksanàn adminiatrasi penyelnggaran Pilkades. “Kalau dengdek topi itu bisa berbahaya. Sebagai ujung tombak, KPPS harus menyukeseskan pilkades,” pintanya.
Namun, tutur Teddy, KPPS Pilkades ini, hampir seluruhnya menjadi KPPS pada Pemilu 2019, sehingga sudah berpengalaman dalam melaksanakan pemilihan.
“Pelaksanaan pemilu di Kabupaten Bandung berturut turut. Setelah pemilu, kemudian pilkades dan sebentar lagi 2020 akan melaksnakan pilkada pemilihan bupati. KPPS juga harus berkaca pada pengalaman Pemilu 2019, jangan sampai kelelahan,” pintaTeddy.
Reporter : Deddy Ruswandi
Editor : Deden .GP