Harga Minyak Turun Ditengah Kekhawatiran Pasokan

- Editor

Selasa, 29 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anjungan minyak lepas pantai di Huntington Beach, California, Amerika Serikat. (ant)

Anjungan minyak lepas pantai di Huntington Beach, California, Amerika Serikat. (ant)

NEW YORK.bipol.co – Harga minyak turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mengakhiri kenaikan empat sesi berturut-turut pekan lalu, karena pasar mempertimbangkan sisi penawaran pasar minyak mentah global.

Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun 0,85 dolar AS menjadi menetap pada 55,81 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember turun 0,45 dolar AS menjadi ditutup pada 61,57 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.

Stok minyak mentah Amerika Serikat diperkirakan meningkat sekitar 700.000 barel dalam sepekan yang berakhir pada 25 Oktober, menurut sebuah jajak pendapat terbaru oleh Reuters.

Sementara itu, para investor telah menilai berita dan informasi yang menawarkan petunjuk untuk keputusan-keputusan yang akan dibuat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya dalam pertemuan kebijakan mendatang yang dijadwalkan 5-6 Desember.

“Penurunan aktivitas pengeboran (AS) tidak tercermin dalam pertumbuhan produksi yang lebih rendah, tetapi ini mungkin hanya masalah waktu,” kata Carsten Fritsch, seorang analis komoditas di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan pada Senin (28/10/2019).

Produksi minyak Amerika Serikat sebagian besar akan mempengaruhi berapa banyak produksi OPEC dan sekutunya akan memutuskan untuk memangkas, menurut Fritsch.

Harga minyak memperpanjang kenaikannya pada akhir perdagangan Jumat (25/10/2019) mencatat kenaikan empat sesi berturut-turut karena kekhawatiran atas ketatnya pasokan melebihi kecemasan permintaan yang lebih lemah.

Dengan tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan global, “perhatian sedang difokuskan pada pasokan lagi, yang agak ketat pada kuartal saat ini,” kata Carsten Fritsch. (ant)

Editor   Deden .GP

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB