SOREANG, bipol.co – Pneumonia merupakan pembunuh utama balita di dunia. Untuk menekan penyakit tersebut di Kabupaten Bandung, Bupati mengatakan pihaknya sangat konsen terhadap pembinaan SDM mulai balita, bina remaja, dan bina lansia.
“Kita upayakan, ibu menyusui harus melindungi bayinya dengan ASI eksklusif selama enam bulan. Diberi makanan pendamping ASI (MPASI) setelah usia enam bulan hingga dua tahun. Mencegah pneumonia ini bisa dengan imunisasi dasar yang lengkap, CPTS, sirkulasi udara bersih tanpa asap dan stop merokok,” kata Bupati Bandung, Dadang M. Naser, pada Acara Sosialisasi CTPS dan Peringatan Pneumonia se-Dunia Tingkat Kabupaten Bandung Tahun 2019, Selasa (12/11).
Tidak saja fokus pada penanganan pneumonia, kata Dadang Naser, pemerintah daerah pun konsen melakukan upaya preventif dan promotif menekan angka stunting di Kabupaten Bandung.
“Untuk menekan angka stunting, kita perhatikan kondisi ibu dari mulai hamil hingga menyusui. Harus terpenuhi juga asupan gizi ibu dan anaknya. Untuk bina remaja, anak-anak perempuan diberi nutrisi yang mengandung zat besi. Tidak hanya itu, untuk mencegah stunting kita pun menghadirkan Pasar Ikan Modern Sabilulungan, agar asupan makanan ikan ini turut mencegah stunting di Kabupaten Bandung”, ungkapnya.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana, kasus pnumonia di Kabupaten Bandung saat ini mencapai sekitar 4.500 kasus, umumnya menyerang balita yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung.
“Kasus pneumonia di Kabupaten Bandung mencapai kurang lebih 4.500 kasus. Namun itu sudah ditangani dengan baik melalui program-program,” kata Grace Mediana, kepada bipol.co, singkat.
Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Bandung, Hj. Kurnia Agustina Dadang M. Naser, mengajak seluruh orangtua di Kabupaten Bandung untuk menerapkan gaya hidup sehat kepada buah hatinya.
Hal yang paling sederhana yang kadang-kadang diabaikan oleh para orangtua, imbuh Kurnia Agustina, adalah mengajarkan putra-putrinya untuk cuci tangan pakai sabun (CPTS).
Mengajarkan anak tentang CPTS sejak dini, tutur istri Bupati Bandung ini, merupakan hal yang sangat penting. Tangan adalah salah satu anggota tubuh yang terbilang rentan, mempunyai risiko menyebarkan berbagai jenis bakteri di dalamnya yang tidak akan terlihat oleh mata telanjang.
Mencuci tangan dengan sabun, lanjut Kurnia, merupakan cara yang terbilang sederhana dan mudah untuk dilakukan. Kebiasaan mencuci tangan sangat bermanfaat dalam pencegahan penyebaran berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan kesehatan sang buah hati.
“Jadikan CPTS ini kebiasaan buat anak-anak kita, agar terhindar dari berbagai penyakit, seperti diare,”, ucap Kurnia Agustina.
Teh Nia berharap, CTPS bisa menjadi “life style” anak-anak saat ini. Harapannya itu selaras dengan kapasitasnya sebagai Bunda PAUD yang ingin membentuk anak yang sehat, cerdas, ceria, dan berahlak mulia.
“Agar anak kita sehat, tentunya perlu didukung oleh sarana prasarananya yang sehat dan nyaman. Untuk membuat anak kita cerdas, perlu dibuat program-program yang yang dapat memancing kreativitas anak, seperti lomba menggambar, mewarnai, menyanyi, atau menari. Anak kita pun harus dipastikan kondisinya ceria, bahagia, dan berahlak mulia. Semua itu bisa tercipta kalau ada kerja sama ayah dan bundanya dalam keluarga”, tegasnya pula.**
Reporter: Deddy
Editor: Hariyawan