SUKABUMI, Bipol.co-Kota Sukabumi sebagai smart city tertarik untuk menerapkan teknologi penanaman kabel di bawah tanah seperti di Singapura.
Dengan teknologi tersebut keadaan kota tampak lebih karena tidak ada bentangan kabel di atas tanah. Semua kabel, baik kabel listrik maupun telepon tertata dengan rapih di bawah permukaan tanah sehingga tidak mengganggu estetika kota.
“Karena itu kami ingin belajar tentang manajemen dan penataan kabel di bawah tanah di Singapura,” kata Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Sukabumi, Dani Kurnia Rahmandani saat dihubungi wartawan, Minggu (17/11/2019).
Kesempatan untuk menimba ilmu dan teknologi penanaman kabel bawah tanah di Singapura datang dari pemerintah pusat. Sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada Pemkot Sukabumi pada Smart City Expo di Jakarta, Diskominfo Kota Sukabumi mendapatkan tiket untuk belajar smart city ke NUS (National University of Singapore).
“Rencananya satu orang staf Diskominfo akan berangkat ke Singapura pada bulan April tahun depan. Di Singapura, staf yang berangkat akan belajar lebih tentang implementasi smart city, salah satunya tentang teknologi penanaman kabel di bawah tanah. Studi di Singpura ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas implementasi smart city di Kota Sukabumi,” tutur Dani.
Di Kota Sukabumi seperti umumnya di Indonesia, penanaman kabel di bawah tanah dilakukan secara terpisah oleh PT PLN dan PT Telkom. Ditambah lagi urusan penggalian tanah untuk penanaman pipa air bersih oleh Perumda Air Minum. Di Singapura, urusan penanaman kabel dan pipa air bersih datangani oleh satu lembaga.
“Kami akan mempelajari hal itu secara khusus. Secara umum kami akan mempelajari implementasi IT yang telah diterapkan di Singapura. Kegiatan di Singapura sangat padat yang diisi dengan diskusi, workshop, dan kunjungan ke berbagai fasilitas smart city,” jelas dia.
Pada kegiatan smart city expo di Jakarta, Diskominfo pada stand yang disediakan panitia menampilkan implementasi smart government dengan inovasi andalan Aplikasi Super (Sukabumi Participated Responder). Aplikasi ini mendapatkan respon yang positif dari masyarakat sebagai media untuk menyampaikan kritik dan memperoleh pelayanan.
“Aplikasi Super menunjukkan bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat dengan merespon langsung keluhan atau laporan dari masyarakat. Kehadiran aplikasi ini sejalan dengan tuntutan masyarakat yang menginginkan pemangkasan birokrasi agar penyampaian laporan dan pelayanan tidak berbelit-belit,” jelas Dani.
Reporter Firdaus
Editor Deden .GP