JAKARTA.bipol.co- Putri Indahsari atau akrab dikenal sebagai Putri Tanjung, kerap wara-wiri di sejumlah kegiatan bertema entrepreneurhip atau wirausaha. Anak pengusaha Indonesia Chairul Tanjung ini tengah sibuk menjalankan perusahaannya yakni Creativepreneur Event Creator.
Perempuan kelahiran 22 September 1996 ini menjabat Chief Executive Officer atau CEO perusahaan di bidang event organizer tersebut, kini menjadi staf khusus Presiden Joko Widodo, dari kalangan milenial.
Jokowi saat mengumumkan staf khusus itu menyatakan kekagetannya. “Saya juga kaget baru 23 tahun. Kita sering dengar kiprahnya.”
Dalam sebuah wawancara Putri mengungkapkan telah tertarik dan mulai berbisnis sejak usia 15. Tak langsung mulus, ia mengaku pernah pula mengalami kegagalan. Tapi saat itu ia berusaha bangkit dari keterpurukan.
“Saya pernah rugi besar sebanyak Rp800 juta karena bisnis. Saat itu saya sedih banget sampai mogok kerja dan mengurung diri di kamar selama dua sampai tiga hari,” ungkap Putri.
Putri melanjutkan cerita, yang membuat dia bangkit lagi adalah rasa tanggung jawab terhadap timnya. “Di sini enggak saya sendiri saja, tapi ada karyawan-karyawan lain yang butuh digaji,” sambung dia lagi.
Dalam kesempatan lain ia sempat menyinggung soal kunci penting sorang pengusaha kreatif atau creativepreneur, yakni pola pikir. Menurut dia, pengusaha kreatif tentu tak bisa instan dan perlu proses panjang.
Kondisi yang ia sadari berkebalikan dengan sifat sebagian anak muda yang kini ia anggap kadangkala kurang sabar.
“Saya jadi pengusaha itu never ending marathon. Penguasa bukan sprint sekali saja. Tetapi terus menerus,” tutur Putri dalam sebuah konferensi pers pada awal November 2019.
Bergelut di dunia bisnis saat usia muda sudah menjadi tantangan tersendiri bagi Putri. Apalagi ditambah embel-embel ‘anak pengusaha’ yang dilekatkan padanya.
Padahal, ia lebih senang dikenal sebagai pengusaha muda ketimbang sebagai putri seorang Chairul Tanjung.
“Bapak seorang pengusaha hebat. Pressure untuk saya sangat besar. Putri bisanya apa sih?” kata dia menirukan pertanyaan dan komentar orang di sekitarnya.
Kendati begitu ungkapan tersebut justru melecut Putri untuk menemukan tujuan serta membuktikan kemampuannya ke publik.
Ia mengaku sempat hendak mengadopsi cara sang ayah meraih sukses. Tapi lambat laun ia sadar cara itu tak manjur untuknya.
Pada titik itulah Putri Tanjung akhirnya merunut formula yang tepat untuk bisnis kreatifnya.
Sejak usia belasan ia telah menjajal untuk merancang pelbagai acara dengan menjadi EO. Berpijak pada keasyikan menekuni bisnis ini, pada 2014 ia lantas memutuskan untuk mendirikan Creative Event Creator. (Berbagai sumber)
Editor Deden .GP