“Saya pribadi mengenal Mas Gibran figur yang unik, mempunyai spontan yang tinggi, mandiri, dan orangnya santai,” kata Maruarar Sirait, saat diminta tanggapan soal Gibran yang bakal maju Pilkada Sarakarta, di Solo, Minggu (24/11).
Meskipun, Gibran anak seorang Presiden, tetapi dia egaliter, tidak birokratis, merakyat tidak ada pengawalan khusus atau secara resmi dari Paspampres.
Gibran waktu hadir dalam acara kejuaraan bola basket Piala Presiden di GOR Sritex Arena, juga ramah saat diajak berfoto bersama dengan penonton dilayani dengan baik dan senyuman.
Dia mengatakan Solo merupakan kota yang penting, kota pendidikan, dan jasa. Solo, juga merupakan dimana Presiden Joko Widodo yang pernah menjabat sebagai wali kota sebanyak dua periode atau memulai karirnya di pemerintahan.
“Jokowi dengan keberhasilan, sehingga beliau dipilih dua kali, dan Pilkada yang kedua lebih dari 90 persen suara,” katanya.
Artinya, kata dia, dengan kepemimpinan di era Pak Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo tingkat kepuasan publiknya sangat tinggi. Beliau juga membawa keberhasilan di Solo itu, ke Jakarta menjadi Gubernur, dan kemudian terpilih menjadi Presiden, dua kali.
Menurut dia, Gibran sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) mempunyai hak yang adil sama seperti setiap WNI lainnya. Dan, mempunyai cita-cita sebagai wali kota tentu itu, adalah hak asasi manusia. Pilkada melalui PDIP juga tentu mempunyai mekanisme tersendiri yang harus dihormati.
Gibran sebagai pengusaha sudah berhasil. Pada Pilkada Surakarta yang terpenting Solo ini, baik buat Jawa tengah dan Indonesia. Semua proses Pilkada Surakarta mengutamakan persatuan dan Solo yang kondusif.
“Solo ini, apa yang telah dibangun pak Jokowi dan Hadi Rudyatmo, sudah bagus, dan kepuasan publiknya sangat tinggi,” katanya. (ant)