Pertama, skuat asuhan pelatih Indra Sjafri memiliki pemain baru. Kedua, ada perubahan posisi pemain dan terakhir, hadirnya dua pemain senior yakni Evan Dimas serta Zulfiandi.
Terkait pemain baru, di SEA Games 2019, Indra Sjafri memasukkan nama gelandang serang klub Arema FC Muhammad Rafli.
Rafli belum dipanggil saat timnas U-22 Indonesia menghadapi Thailand di Piala AFF U-22 2019 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Dia juga dicadangkan saat Indonesia melawan Thailand di Piala Merlion, Singapura, Juni 2019.
Adanya Rafli di timnas membuat permainan skuat berjuluk Garuda Muda lebih berwarna. Dia terbukti mampu menjawab tantangan dari Indra Sjafri yang memintanya untuk menjadi penyerang tengah timnas U-22.
Rafli telah membuat delapan gol sejak menjalani laga internasional pertama bersama timnas U-22 mulai bulan Juni 2019. Dua di antaranya bahkan dicetak dalam dua laga persahabatan terkini kontra Iran.
Rafli seakan menjadi jawaban ‘keringnya’ gol dari penyerang tengah timnas U-22 sepanjang tahun 2019. Sebelum Rafli datang, dari awal tahun 2019 penyerang tengah timnas U-22 hanya mampu membuat empat gol.
Timnas U-22 Indonesia sejatinya tidak memiliki pemain bertipe penyerang tengah murni untuk SEA Games 2019. Itu yang membuat Indra Sjafri melakukan perubahan posisi di skuatnya, seperti Rafli yang menjadi penyerang tengah, lain dari posisi naturalnya yakni gelandang serang.
Selain Rafli, Osvaldo Haay juga bakal menjadi opsi ‘striker’. Osvaldo, yang biasanya mengisi sektor penyerang sayap atau gelandang, tidak asing dengan posisi itu saat berkiprah bersama klubnya Persebaya.
Akan tetapi, pesepak bola berumur 22 tahun tersebut tidak pernah merumput sebagai ‘striker’ kala timnas bersua dengan Thailand di laga-laga sebelumnya. Ini yang berpotensi mengejutkan Thailand yang kerap melihat seorang Osvaldo sebagai gelandang mapun sayap.
Perubahan posisi lain di timnas U-22 Indonesia yaitu digesernya Rachmat Irianto dari bek tengah menjadi gelandang bertahan. Ini sebenarnya bukan hal baru bagi Rachmat karena beberapa kali bertugas demikian seperti Persebaya.
“Rachmat Irianto memiliki naluri bertahan dan menyerang yang bagus. Kualitas operannya juga baik,” kata Indra Sjafri.
Ucapan Indra terbukti saat Indonesia menaklukkan Iran dengan skor 2-1 dalam pertandingan uji coba kedua, 16 November 2019, di mana Rachmat Irianto mengirimkan assist ke Egy Maulana Vikri untuk gol kemenangan, setelah sebelumnya merangsek masuk hingga kotak penalti. (ant)