Menteri PPPA Minta Diskriminasi Terhadap Atlet Perempuan Dihapuskan

- Editor

Selasa, 3 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga. (ant)

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga. (ant)

JAKARTA.bipol.co – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga mengatakan, segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan di bidang olahraga harus dihapuskan.

“Kami mengimbau agar Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Komite Olahraga Nasional Indonesia memastikan dan menjamin tidak ada diskriminasi terhadap atlet perempuan Indonesia,” kata Bintang melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (2/12).

Sebelumnya, terlepas dari berita yang simpang siur, perhatian masyarakat Indonesia tertuju pada atlet senam perempuan berusia 17 tahun asal Kediri yang dikeluarkan dari pelatihan nasional (Pelatnas) SEA Games karena dituding pelatihnya tidak perawan.

Bintang menilai tudingan dan uji keperawanan sebagai tolok ukur performa seorang atlet perempuan sebagai hal yang tidak etis. Dia meminta uji kegadisan seperti itu tidak masuk dalam evaluasi atlet.

“Uji keperawanan dan sejenisnya tidak perlu masuk dalam evaluasi atlet perempuan karena tidak ada hubungannya dengan bidang olahraga,” tuturnya.

Bintang mengatakan, pemerintah, dalam hal ini Kementerian PPPA tidak akan menoleransi segala bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak termasuk di bidang olahraga.

Sebagai mantan atlet dan pernah membina olahraga tenis meja di Bali, Bintang sangat memahami tuntutan dan harapan yang besar yang dibebankan kepada para atlet, karena itu perlu dukungan dari semua pihak untuk meningkatkan prestasi atlet.

“Pemerintah dan pengurus organisasi kepemudaan dan olahraga perlu memberikan kepercayaan kepada atlet untuk menunjukkan prestasi dan mencegah segala bentuk pelemahan terhadap atlet, terutama atlet perempuan,” katanya. (ant)

Editor    Deden .GP

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB