“Kami mengimbau agar Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Komite Olahraga Nasional Indonesia memastikan dan menjamin tidak ada diskriminasi terhadap atlet perempuan Indonesia,” kata Bintang melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (2/12).
Sebelumnya, terlepas dari berita yang simpang siur, perhatian masyarakat Indonesia tertuju pada atlet senam perempuan berusia 17 tahun asal Kediri yang dikeluarkan dari pelatihan nasional (Pelatnas) SEA Games karena dituding pelatihnya tidak perawan.
“Uji keperawanan dan sejenisnya tidak perlu masuk dalam evaluasi atlet perempuan karena tidak ada hubungannya dengan bidang olahraga,” tuturnya.
Bintang mengatakan, pemerintah, dalam hal ini Kementerian PPPA tidak akan menoleransi segala bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak termasuk di bidang olahraga.
“Pemerintah dan pengurus organisasi kepemudaan dan olahraga perlu memberikan kepercayaan kepada atlet untuk menunjukkan prestasi dan mencegah segala bentuk pelemahan terhadap atlet, terutama atlet perempuan,” katanya. (ant)