BANDUNG BARAT, bipol.co – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan KBB terus mengembangkan dan menyosialisasikan program minat baca masyarakat, yang sampai saat ini minat baca di KBB sangat kecil presentasenya. Ini merupakan tugas pemerintah bagaimana caranya agar minat baca masyarakat, khususnya di KBB meningkat.
“Sekarang ada dua program yang sedang di kembangkan dan disosialisasikan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan KBB, yaitu program Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) dan Gerakan Mari Kita Antar Jemput Buku dengan Kolaborasi (Makan Jengkol),” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan KBB, Avira Nurfasihah, Jumat (6/12/2019).
Menurutnya, Kolecer dan Makan Jengkol itu adalah salah satu program Gubernur Jawa Barat melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menargetkan dari 27 Kabupaten dan Kota di Jabar, sekitar 600 titik Kolecer yang akan diletakkan di jalur-jalur pejalan kaki.
Untuk di KBB, kata Avira, baru lima bantuan Kolecer dari Dispersipda Jabar. Salah satunya sudah diletakkan di Masjid Agung Lembang. Sedangkan yang 4 lainnya masih di Provinsi Jabar, rencana bulan ini akan diambil.
“Ini salah satu terobosan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, untuk meningkatkan minat baca,” ungkapnya
Sebut Avira, minat baca di Indonesia dari hasil survei Unesco bahwa budaya literasi masyarakat Indonesia sangat rendah dengan indeks hanya 0,001%. Artinya, dari 1.000 orang di Indonesia hanya satu yang minat baca buku. Dari hasil survei Central Connecticut State University di New Britain menempatkan Indonesia di peringkat 60 dari 61 negara terkait minat baca.
Selain Kolecer, kata Avira, ada program Gerakan “Makan Jengkol”. Ini juga sama program Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, yang baru diluncurkan 4 Desember 2019.
“Tujuannya juga sama untuk meningkatkan minat baca masyarakat/ Bedanya, ini bekerja sama dengan PT. Solusi Transportasi Indonesia (Grab Indonesia),” katanya.
Gerakan “Makan Jengkol”, jelas Avira, sebuah ajakan bagi pemustaka, untuk peduli pada buku yang merupakan aset Negara. Dengan gerakan Makan Jengkol, pemustaka dapat meminjam dan mengembalikan buku lebih mudah melalui aplikasi Grab Express
“Kedua program ini kita terus sosialisasikan pada masyarakat KBB, agar masyarakat bisa mengetahuinya adanya program tersebut. Minat baca sangat penting untuk mencerdaskan ilmu pengetahuan, khususnya anak-anak sebagai generasi bangsa,” ungkapnya.
Pemerintah KBB melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang didampingi tujuh fasilitator atau pemerhati pustaka, terus melakukan sosialisasi mulai dari SD, SLTP, SLTA, dan desa di KBB. Ini merupakan bentuk dukungan pemerintah KBB terhadap program Pemerintah Provinsi Jabar tentang minat baca.
“Mudah-mudahan dengan program Kolecer dan Makan Jengkol, minat baca di KBB meningkat sesuai program AKUR dengan jargon Bandung Barat Lumpaaat,” pungkasnya.**
Reporter: Bukhori | Editor: Hariyawan
