Buntut Banjir Bandang, Bupati akan Buat Perda Pola Tanam

- Editor

Senin, 9 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, saat menghadiri peresmian peningkatan status Kepolisian Resor Bandung (Polres  Bandung) menjadi Kepolisian Resor Kota Bandung (Polresta Bandung), Senin (9/12/2019).* deddy

Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, saat menghadiri peresmian peningkatan status Kepolisian Resor Bandung (Polres Bandung) menjadi Kepolisian Resor Kota Bandung (Polresta Bandung), Senin (9/12/2019).* deddy

SOREANG, bipol.co — Bencana banjir bandang yang terjadi di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, beberapa hari lalu, telah mendorong Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, mewacanakan membuat peraturan bupati (Perbup) tentang pola tanam.

Bupati menilai, perbup tersebut perlu dikeluarkan untuk mengatur pola tanam, khususnya di lahan Perhutani.

“Kami akan lahirkan perbup tentang pola tanam. Buat yang menanam di lahan PT. Perhutani dan PTPN tanpa sabuk gunung atau menanam tanpa berwawasan lingkungan, akan kita cabut hak garapnya melalui perbup tersebut,” ungkap Dadang Naser, usai menghadiri acara Peresmian Polresta Bandung di Soreang, Senin (9/12/2019).

Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum dan musyawarah pimpinan kecamatan (muspika), untuk menyosialisasikan pola tanam yang baik kepada masyarakat petani.

“Terutama kepada mereka yang menggarap lahan di ketinggian, baik di wilayah Utara maupun Selatan Kabupaten Bandung. Bersama Satgas kita terus sosialisasikan secara utuh. Memang untuk sabuk gunung ada biaya tambahan, tapi itulah kearifan bertani dengan wawasan lingkungan,” tutur Bupati.

Bencana yang terjadi pada Jumat (6/12/2019), menurutnya, jelas karena kesalahan pola tanam. Banyak ia temukan lahan di kemiringan, tidak memiliki sabuk gunung.

“Bukan hanya bikin sabuk gunung, tapi juga harus ada tanamannya. Misalnya kaliandra, rumput gajah, odot, kopi, dan tanaman keras lainnya. Saya mengerti, petani sayur menebang pohon yang tinggi karena takut kekurangan cahaya matahari untuk tanamannya. Makanya tanaman kerasnya bisa dipendekkan, kopi bisa dibonsai hingga tingginya hanya 1-2 meter,” terangnya.

Pada waktu bersamaan, Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan (Ekjah) Kabupaten Bandung, H. Marlan, mengatakan mulai tahun 2020 akan ada penegakan hukum secara terkoordinasi antara pemerintah daerah, aparat hukum, kejaksaan maupun TNI/Polri, terhadap kondisi lahan di Kawasan Bandung Utara (KBU) yang saat ini sangat kritis.

Hal itu disampaikan Asisten Ekjah saat menghadiri acara Gerakan Nasional Pemulihan DAS 2019 di Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan. Kegiatan tersebut, ungkap dia, dilakukan dalam rangka mendukung Program Citarum Harum, terutama untuk menghijaukan kembali lahan-lahan kritis di Jawa Barat.

“Dalam kegiatan ini juga diluncurkan aplikasi e-tanam, untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam menanam pohon,” ungkap Asisten Ekjah di sela-sela acara.

Dengan aplikasi ini, tutur Marlan, masyarakat dapat mengetahui informasi titik-titik lahan kritis di Jabar melalui peta digital, sehingga seluruh masyarakat bisa berkontribusi dalam penanaman kembali, pemeliharaan dan pelestarian lahan, serta menambah tutupan lahan hutan untuk mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor.

“Terkait gerakan penanaman pohon ini, kami sudah bergerak lebih awal dengan gerakan bulan menanam yang  kami lakukan hampir setiap bulannya. Bahkan bulan lalu juga dilakukan di Puncak Bintang Kecamatan Cimenyan, bersama-sama dengan Karang Taruna melalui program Katalis (Karang Taruna Cinta Lingkungan Sabilulungan). Pada prinsipnya, kami sangat mendukung penanaman pohon di KBU, dan ini sebagai salah satu tanggungjawab kami,” ucap Marlan.**

Reporter: Deddy | Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB