“Saat ini pelayanan jip wisata Merapi sudah sangat bagus, sudah menerapkan SOP untuk keselamatan, keamanan, dan kenyamanan wisatawan,” kata Kepala Dispar Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Selasa (24/12).
Pihaknya selama ini terus melakukan pembinaan terhadap asosiasi jip wisata dan operatornya terkait masalah keselamatan, keamanan, dan kenyamanan wisatawan.
“Pembinaan dan pelatihan dilakukan langsung oleh instansi terkait seperti Polres Sleman, Dinas Perhubungan untuk kelayakan kendaraan dan operator (pengemudi), serta dari Federasi Off-road Indonesia (FOI) untuk masalah keahlian operator,” katanya.
Ia mengatakan saat ini seluruh jip wisata juga diwajibkan untuk menyediakan helm dan sabuk pengaman bagi wisatawan.
“Beberapa waktu lalu saya sudah mencoba sendiri, selama ini saya tidak berani untuk naik jip wisata. Kemarin saya mencoba langsung dan memang sudah lebih baik, bahkan sampai melintas aliran Sungai Kuning,” katanya.
Sudarningsih mengatakan pihaknya tetap akan melakukan pengawasan ketat terhadap jasa wisata minat khusus ini guna mengantisipasi kejadian kecelakaan dan lainnya.
“Cek kondisi kelayakan armada juga harus rutin dilakukan, termasuk juga untuk pengemudi harus sudah memiliki SIM A. Selain itu tidak membawa wisatawan melebihi kapasitas armada,” katanya.
Terkait status Gunung Merapi saat ini yang masih berstatus waspada atau level dua, Sudarningsih menyebut bahwa destinasi wisata di lereng Merapi masih aman untuk dikunjungi.
“Namun tetap harus waspada dan memantau setiap perkembangan informasi dari BPPTKG Yogyakarta untuk aktivitas Merapi dan dari BMKG untuk informasi cuaca,” katanya.
Pihaknya juga terus memberikan pelatihan kepada kepada operator jip wisata, agar dapat bertindak dan mampu untuk mengevakuasi wisatawan saat keadaan darurat.
“Kami juga meminta pengemudi jip wisata agar menginstal aplikasi Lapor Bencana Sleman, yang di dalamnya terdapat informasi Jarak Aku dan Merapi serta update informasi terkait Merapi dan cuaca,” katanya. (ant)