BANDUNG, bipol.co – Petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) tidak hanya terjun saat terjadi insiden kebakaran saja. Di Kota Bandung, petugas Diskar PB juga manangani masalah hewan hingga cincin yang sulit dilepas.
Sepanjang 2019 hingga Desember ini, Diskar PB berhasil menangani 13 kejadian orang yang masuk ke sumur. Lalu 4 kali melakukan upaya pencarian orang tenggelam dan 16 kali menangani cincin yang sulit terlepas dari jari.
“Ada sekali menangani kaki anak terjepit, 1 kasus tangan anak nancap di pagar besi. Kita juga sekali menangani orang tersengat listrik, lalu ada yang terjebak di bangunan ambruk dan juga sekali mengurus anak yang terkunci di ruangan,” ucap Dadang Iriana, Kepala Diskar PB Kota Bandung, Kamis lalu.
Dadang mengungkapkan, Diskar PB juga bukan hanya menangani masalah manusia. Justru dalam setahun ini 296 kali kasus yang ditangani petugas, yakni mengurusi masalah hewan.
Laporan paling banyak yakni penanganan sarang tawon hingga 189 kali. Kemudian mengatasi masalah kucing sebanyak 50 kali, kasus ular berkeliaran di tengah masyarakat sebanyak 42 kasus.
“Ada laporan penanganan biyawak dua kali, sekali mengatasi masalah burung. Lalu ada juga penanganan bunglon dan kukang,” ujarnya.
Dadang menambahkan, petugas Diskar PB juga menerima lima laporan untuk menangani masalah musang. Jumlah yang sama juga dilakukan penananganan kera di tengah permukiman warga.
Kasus lainnya, Diskar PB ikut terlibat menangani 9 kali kecelakaan lalu intas, lalu 11 laporan pohon tumbang. Sebanyak 4 kali longsor juga turut di tangani petugas dan terjun di sekali banjir besar.
“Petugas kita juga menangani kabel melintang, canopy roboh, gerbang terkunci sampai penanganan drone,” ungkapnya.
Dengan banyaknya laporan masalah warga Kota Bandung yang semakin beragam ini, pada 2020 nanti Dadang akan semakin fokus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) para petugas.
“Hal yang paling mendasar ini SDM. Kalau sarana dan prasarana bisa diakali, tapi kalau SDM ini kemampuannya yang harus kita tingkatkan. Kalau SDM sudah semakin profesional itu kita semakin mampu,” jelasnya.
Masih menurut Dadang, peningkatan kemampuan para petugas Diskar PB Kota Bandung ini bukan hanya untuk menangani laporan warga saja. Namun, guna memaksimalkan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Penyuluhan kemudian simulasi. Karena kami tidak hanya pemadaman, ada juga penyelamatan. Ini kan macam-macam,” katanya.*
Editor: Hariyawan